Samarinda (ANTARA) - National Paralympic Committee Indonesia ( NPCI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengharapkan pemerintah daerah setempat memberikan bonus dengan nilai sama kepada atlet yang berlaga di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua dan yang turun di PON Papua.
Ketua Tim Seleksi NPCI Kaltim Mardiansyah di Samarinda, Minggu, mengatakan atlet disabilitas yang berlaga di Peparnas akan membawa membawa nama daerah di tingkat nasional seperti layaknya atlet Kaltim yang berlaga di PON Papua lalu.
"Sudah sepantasnya atlet Peparnas juga mendapatkan perhatian yang sama seperti atlet Kaltim pada PON Papua. Kalau atlet PON mendapatkan bonus sekian juta, maka kami berharap atlet Peparnas juga mendapatkan nilai yang sama dan jangan dibeda- bedakan," kata Mardiansyah.
Dia mengakui bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan terkait bonus atlet Peparnas, namun demikian para atletnya terus dimotivasi untuk tetap fokus menjalani pertandingan dan siap mengukir prestasi juara.
"Sesuai target NPCI Kaltim, kontingen diharapkan bisa bertahan di sepuluh besar, paling tidak 20 medali emas harus bisa kami bawa pulang ke Kaltim," kata Mardiansyah menambahkan.
Sejumlah abang olahraga diantaranya renang dan tenis meja merupakan andalan Kaltim untuk mendulang medali emas pada Peparnas.
Namun demikian, kata Mardiansyah sejumlah cabang lain seperti catur, menembak, panahan dan boccia juga punya kans yang sama untuk meraih medali emas.
"Kami berharap dengan persiapan yang minim dan tidak adanya pemusatan latihan ini, kami bisa membawa pulang prestasi, setidaknya target sepuluh besar Peparnas bisa kita pertahankan pada event tahun ini," pungkas Mardiansyah.