Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR) massal sebanyak 3.000 unit di seluruh Indonesia.
Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, akad massal tersebut merupakan yang terbesar sepanjang tahun ini untuk membantu meningkatkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda.
"KPR yang diakadkan terdiri dari KPR FLPP dan BP2PT. Ini untuk menghabiskan sisa kuota FLPP yang akan habis pada Oktober 2021 ini,” ujar Nixon dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Menurut Nixon, terselenggaranya akad kredit massal tersebut berkat kolaborasi Bank BTN dengan developer yang memiliki kondisi rumah sesuai ketentuan dan siap dilakukan akad. Adapun daerah yang melakukan akad terbanyak ada di Bekasi dikarenakan potensi perumahan subsidi yang tersebar di wilayah itu cukup besar.
Sementara itu, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dipilih menjadi pusat akad kredit massal sebab potensi pengembangan perumahan subsidi cukup potensial di wilayah tersebut. Selain itu pemda setempat juga sangat mendukung dalam hal pemenuhan perumahan subsidi.
"Akad kredit massal selain memperingati hari Habitat Dunia, Jawa Timur juga tengah merayakan HUT ke-76 hari berdirinya provinsi Jawa Timur yang diperingati setiap 12 Oktober. Hal ini menjadi dasar pemilihan kabupaten Pasuruan untuk mewakili Jawa Timur sebagai host pelaksanaan akad massal," kata Nixon.
Tahun depan, lanjut Nixon, prospek pertumbuhan ekonomi diyakini akan semakin cerah seiring melandainya kasus COVID-19 di Indonesia. Hal itu diharapkan diikuti oleh peningkatan ekonomi dari berbagai sektor sehingga dapat berimplikasi dalam pembelian properti pada tahun depan.
Selain itu juga didukung banyaknya kerjasama perseroan dengan developer-developer yang memiliki potensi perumahan untuk mendukung penyaluran KPR Bersubsidi serta penyempurnaan yang dilakukan sehingga membantu proses pecepatan akad KPR Bersubsidi.
"BTN juga melakukan kerja sama yang baik antar stakeholder lainnya untuk menciptakan pasokan dan permintaan perumahan KPR Subsidi dan tentunya dukungan pemerintah dalam mendorong percepatan realisasi KPR Bersubsidi," ujar Nixon.
Menurut Nixon, Bank BTN terus berupaya meningkatkan penyaluran FLPP khususnya di luar Pulau Jawa dengan mengembangkan proses bisnis dan kebijakan yang sifatnya regional customize di masing-masing wilayah.
"Hal Ini tentunya sesuai dengan permasalahan dan tantangan yang dihadapi, baik itu hubungan dengan legalitas, penguasaan lahan, perizininan atau kondisi lain yang menjadi kendala dalam penyaluran FLPP," kata Nixon.
Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar menambahkan, perseroan terus berkomitmen untuk mendorong laju penyaluran pembiayaan perumahan khususnya KPR Sejahtera FLPP, di mana Bank BTN kembali mendapatkan kepercayaan dari Kementerian PUPR khususnya PPDPP untuk menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 113.662 unit selama 2021.
"Debitur yang melakukan akad massal terdiri dari sektor pekerjaan ASN, TNI, Polri, pegawai swasta, wirausaha dan pegawai BUMN dan lainnya," ujar Hirwandi.
Hingga pertengahan Oktober, BTN telah menyalurkan 110.000 unit KPR subsidi, di mana hingga akhir tahun ditargetan seluruhnya mencapai 130 ribu hingga 140 ribu KPR subsidi.