Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengakui Kaltim merupakan salah satu provinsi yang sangat maju dalam pelaksanaan program induk pembangunan nasional berupa MP3EI (Masterplan Percepatan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia) dan dapat dijadikan contoh secara nasional.
"Hebatnya provinsi ini apabila mengajukan proyek selalu sudah dimulai dengan APBD sehingga kalau sudah begitu kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi selain mendukung. Saya tidak memuji-muji tapi ini fakta," ungkap Mangindaan pada Grandopening pengoperasian terminal Bandara Kalimarau Berau di Tanjung Redep, Sabtu (23/2).
Menurut dia, hal ini terbukti saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan peresmian sekaligus groundbreaking beberapa proyek MP3EI di Kaltim terdapat tujuh proyek dan lima diantaranya terkait proyek Kementerian Perhubungan sehingga pihaknya tahu persis.
Bahkan semuanya proyek MP3EI di Kaltim selalu dimulai dari APBD sehingga dana APBN masuk sedikit saja maka sudah bisa jalan. Misalnya, groundbreaking Bandara Samarinda Baru dan pembangunan terminal Bandara Sepinggan Balikpapan termasuk jalan tol.
Apalagi, dengan dukungan instruksi Presiden mengenai pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan pola PPP (public privat partnership) atau sistem kerjasama kolaborasi APBN, APBD, BUMN maupun swasta serta investor.
Tentunya pola pembiayaan pembangunan system ini akan mengurangi beban pembiayaan yang ditanggung pemerintah sekaligus memberikan kesempatan bagi pihak swasta maupun BUMN untuk ikut berperan secara optimal dalam pembangunan daerah.
"Program MP3EI ini merupakan berkah bagi daerah dan saya lihat untuk kedepannya Kaltim ini akan menjadi kawasan yang sangat maju jadi tidak ada salahnya kalau bapak Presiden mengatakan Kaltim bukan lagi raksasa yang sedang tidur. Sebab, hal ini terlihat dari koridor ekonomi 3 maka Kaltim lebih dominan dibandingkan daerah lainnya," jelasnya.
Selain itu, keberhasilan-keberhasilan daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota sangat banyak. Hal terbukti dengan seringnya Kaltim memperoleh penghargaan sebagai bukti prestasi atas kinerja yang dilakukan pemerintah bagi kemajuan daerah dan rakyatnya.
"Saya tidak mau bersambutan yang terlalu banyak, namun dengan kedatangan kami bertiga disini (Menteri Perhubungan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid) sudah menunjukkan betapa kami ingin melihat langsung perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai Kaltim melalui berbagai prestasi dan penghargaan yang diterima selama ini," ungkap Mangindaan.
Terlebih lagi lanjut Mangindaan, Kaltim ternyata masuk dalam kawasan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) II. Diperkirakan akan mampu menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi dunia,(Asia Fasifik) maka provinsi ini bersama kabupaten/kota menjadi daerah sangat maju.
"Kaltim akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Kutai Timur dengan luasan mencapai 32,8 ribu hektar dan kawasan ini khususnya Kaltim masuk dalam ALKI II yang akan menghubungkan kawasan ekonomi terintegritas untuk kawasan Asia Fasifik. Siapa yang menguasai ALKI II maka memenangkan persaingan ekonomi Asia Fasifik," ujar Mangindaan. (Humas Pemprov Kaltim/yans/adv)