Samarinda (ANTARA Kaltim)- Pemprov Kaltim menargetkan realisasi investasi yang masuk ke daerah itu hingga akhir 2013 mencapai 34,5 triliun, atau naik 15 persen dari perolehan investasi 2012 yang sebesar Rp30 triliun baik dari sektor PMDN maupun PMA.
"Pada 2012 target investasi Rp28 triliun tetapi yang terealisasi sebesar Rp30 triliun, kami berharap target 2013 yang sebesar Rp34,5 triliun dapat tercapai," ucap Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim HM Yadi Sabianoor di Samarinda, Senin.
Menurutnya, realisasi 2012 yang sebesar Rp30 triliun itu terdiri dua sektor, yakni dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 23 triliun, sementara investasi dari sektor Penaman Modal Asing (PMA) senilai Rp7 triliun.
Pada semester I 2012 lanjutnya, Kaltim berada di peringkat terbesar kelima secara nasional dalam pencapaian investasi baik dari PMA maupun PMDN.
Peringkat pertama untuk PMDN adalah Jatim dengan nilai investasi Rp6,9 triliun, disusul DKI Jakarta dengan nilai Rp 5,6 triliun, Riau dengan nilai investasi Rp3,9 triliun, Banten senilai Rp3,8 triliun, dan Kaltim dengan nilai Rp3,2 triliun.
Kemudian dari PMA, Jabar menempati peringkat pertama dengan nilai 2 miliar dolar, DKI Jakarta senilai 1,8 miliar dolar, Banten senilai 1,4 miliar dolar, Jatim 1,2 miliar dolar, dan Kaltim peringkat lima dengan nilai investasi PMA 800 juta dolar.
Sektor yang mendominasi investasi Kaltim pada 2012 untuk PMDN adalah industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi, serta sektor perkebunan. Kemudian dari PMA adalah sektor tanaman pangan dan perkebunan, pertambangan, transfortasi, dan jasa telekomunikasi.
Sementara untuk target investasi 2013 yang sebesar Rp34,5 triliun tersebut, sektor yang menarik penanaman modal juga masih sama seperti 2012, tetapi ada beberapa tambahan untuk infrastruktur, misalnya pembangunan rel kereta api oleh Ras Al Khaima.
Nilai investasi yang masuk ke Kaltim empat bagian, yakni dari APBN, BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta baik asing masupun dalam negeri.
"Dari APBN saja Kaltim bakal dapat Rp38 triliun untuk pembangunan beberapa infrastruktur yang terkait dalam program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), tetapi dana dari APBN itu dikucurkan melalui tahun jamak hingga beberapa tahun ke depan yang diharapkan pada 2013 terealisasi sebagian," kata Yadi.(*)