Nunukan (ANTARA Kaltim) - Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Nunukan M Natsir menganggap penahanan PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai ujian berat bagi partai.
"Penetapan Luthfi Hasan Ishaaq menjadi tersangka dan langsung ditahan oleh KPK membuat kader partai mengalami kegusaran dan kegelisahan, ibarat duka yang mendalam," ujarnya di Nunukan, Jumat.
Natsir mengatakan, masalah yang mendera partainya tersebut sebagai suatu ujian berat yang harus dihadapi dengan tenang.
Namun ia menyatakan, soal penahanan Luthfi Hasan Ishaaq yang beberapa saat setelah ditahan langsung menyatakan pengunduran diri sebagai Presiden PKS, belum bisa dipastikan bahwa yang bersangkutan benar melakukan tindak pidana koruspi seperti yang disangkakan oleh KPK karena masih dalam proses atau belum berkekuatan hukum tetap.
Natsir mengatakan penetapan status Luthfi sebagai tersangka secepat itu sangat mencurigakan bagi seluruh kader partai berlambang bulan sabit yang mengapit padi itu, sementara sejumlah kasus lainnya yang melibatkan pejabat dan petinggi parpol tidak demikian.
Meskipun demikian, dia mengakui bahwa setiap partai pasti memiliki masalah internal maupun eksternal, dan berpengaruh terhadap internal PKS khususnya menjelang Pemilu 2014.
Namun, ia yakin masalah itu tidak akan memengaruhi popularitas dan elekstabilitas partainya seperti yang disampaikan sejumlah pengamat politik.
Ia menambahkan, terkait dengan masalah yang menimpa PKS, maka seluruh pengurus dan kader PKS di Indonesia memiliki tugas untuk meyakinkan kembali masyarakat.
"Ini tentu menjadi tugas kader dan pengurus partai untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat," ungkapnya. (*)