Penajam (ANTARA) - Kesadaran warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mematuhi kebijakan pemerintah menyangkut kebijakan penanganan virus corona diperlukan untuk pencegahan penularan COVID-19 di daerah itu,
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Syarifuddin HR di Penajam, Jumat mengatakan, kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk penanganan COVID-19.
"Kesadaran warga untuk selalu taat protokol kesehatan dapat mendukung pencegahan penularan COVID-19," ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
"Bukan hanya pemerintah, tapi juga dibutuhkan kesadaran warga dalam penanggulangan virus corona," tambah Syarifuddin HR.
Ia meminta masyarakat untuk tetap mematuhi atau menaati terhadap kebijakan pemerintah menyangkut penanganan penanggulangan COVID-19.
Syarifuddin HR sangat mendukung pemerintah kabupaten menerapkan pengetatan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) sebagai antisipasi terjadi lonjakan penularan virus corona.
Penutupan sementara kawasan pariwisata berbasis alam maupun buatan termasuk tempat hiburan di wilayah Penajam Paser utara dinilai langkah yang tepat mengatasi penyebaran COVID-19.
"Penutupan itu dapat menekan lonjakan kasus COVID-19 sebab tempat wisata maupun hiburan berpotensi terjadi kerumunan rawan penularan virus corona," ucap Syarifuddin HR.
Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara diimbau agar tidak berwisata menunggu sampai situasi pandemi COVID-19 kembali normal.
Untuk memutus penyebaran virus corona tegas Syarifuddin HR, masyarakat harus patuh kepada kebijakan protokol kesehatan dan penerapan pengetatan PPKM.
Periode Januari hingga 5 Agustus 2021 di Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat 3.305 kasus COVID-19, sembuh 2.362 orang dan meninggal dunia 132 orang.
Sebanyak 38 warga terkonfirmasi terpapar virus corona dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung, dan 773 warga lainnya melakukan isolasi mandiri. (ADV)
Kesadaran warga Penajam diperlukan untuk pencegahan penularan COVID-19
Jumat, 6 Agustus 2021 15:24 WIB
Penutupan itu dapat menekan lonjakan kasus COVID-19 sebab tempat wisata maupun hiburan berpotensi terjadi kerumunan rawan penularan virus corona,