Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (DPMK) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melakukan monitoring hasil pembangunan kampung dari dana yang diperoleh dari anggaran dana desa, alokasi dana kampung, maupun bantuan keuangan.
"Ada lima kampung di Kecamatan Long Pahangai yang kami monitoring mulai kemarin hingga hari ini, yakni Kampung Delang Kerohong, Long Pakaq Baru, Long Pakaq, Long Lunuk, dan Long Lunuk Baru," ujar Gideon Batoq, Ketua Rombongan monitorong lima kampung di Long Pahangai, Rabu.
Dari hasil monitoring diketahui bahwa semua kampung sudah menuntaskan pembangunan fisik, pemberdayaan, dan pembinaan yang anggarannya dari tahap satu baik yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Kampung (ADK) Mahulu, maupun dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Mahulu.
Monitoring oleh tim kecil yang hanya terdiri dari tiga orang ini selain dari DPMK juga dari Tenaga Teknis Gerbangmas-Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mandiri (P2MKM) Mahulu, yakni Ghofar.
Kemudian ada pula dari Pendamping Desa Pemberdayaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kecamatan Long Pahangai, yakni Lesman.
Untuk Kampung Delang Kerohong misalnya, berbagai pembangunan yang sudah dilaksanakan antara lain semenisasi gang depan Sekretariat RT sepanjang 34 meter lebar 2 meter dengan nilai Rp65,62 juta dari DD tahap 1.
Kemudian Sekretariat RT dengan anggaran dari ADK tahap 1 bervolume 9x6 meter senilai Rp200,46 juta, tempat pelatihan sanggar seni volume 9x6 meter dengan nilai Rp178,46 juta.
Total anggaran yang masuk ke kampung ini pada 2019 mencapai Rp3,5 miliar. Anggaran sebesar itu berasal dari DD sebesar Rp1,11 miliar, dari ADK Mahulu Rp2,03 miliar, dan dari Bankeu Mahulu senilai Rp376,96 juta.
Selanjutnya di Kampung Long Pakaq, pekerjaan yang telah dilakukan antara lain dari Bankeu tahap 1 sudah berhasil menyelesaikan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 7 unit dari 11 unit rumah yang akan direhab.
Anggaran yang digunakan untuk rehabilitasi ini antara Rp29 juta hingga Rp80 juta, tergantung pada tingkat kerusakan rumah yang akan direhabilitasi. Kini rumah yang direhab itu sudah layak dihuni.
"Kegiatan lain yang berhasil dikerjakan di Kampung Long Pakaq seperti pembukaan badan jalan sepanjang 176 meter x 5 meter dari DD tahap 1 senilai Rp108,8 juta, kemudian semenisasi jalan di RT 2 bervolume 22,50 meter per segi dengan nilai Rp67 juta," ucap Batoq.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Ada lima kampung di Kecamatan Long Pahangai yang kami monitoring mulai kemarin hingga hari ini, yakni Kampung Delang Kerohong, Long Pakaq Baru, Long Pakaq, Long Lunuk, dan Long Lunuk Baru," ujar Gideon Batoq, Ketua Rombongan monitorong lima kampung di Long Pahangai, Rabu.
Dari hasil monitoring diketahui bahwa semua kampung sudah menuntaskan pembangunan fisik, pemberdayaan, dan pembinaan yang anggarannya dari tahap satu baik yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Kampung (ADK) Mahulu, maupun dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Mahulu.
Monitoring oleh tim kecil yang hanya terdiri dari tiga orang ini selain dari DPMK juga dari Tenaga Teknis Gerbangmas-Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mandiri (P2MKM) Mahulu, yakni Ghofar.
Kemudian ada pula dari Pendamping Desa Pemberdayaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kecamatan Long Pahangai, yakni Lesman.
Untuk Kampung Delang Kerohong misalnya, berbagai pembangunan yang sudah dilaksanakan antara lain semenisasi gang depan Sekretariat RT sepanjang 34 meter lebar 2 meter dengan nilai Rp65,62 juta dari DD tahap 1.
Kemudian Sekretariat RT dengan anggaran dari ADK tahap 1 bervolume 9x6 meter senilai Rp200,46 juta, tempat pelatihan sanggar seni volume 9x6 meter dengan nilai Rp178,46 juta.
Total anggaran yang masuk ke kampung ini pada 2019 mencapai Rp3,5 miliar. Anggaran sebesar itu berasal dari DD sebesar Rp1,11 miliar, dari ADK Mahulu Rp2,03 miliar, dan dari Bankeu Mahulu senilai Rp376,96 juta.
Selanjutnya di Kampung Long Pakaq, pekerjaan yang telah dilakukan antara lain dari Bankeu tahap 1 sudah berhasil menyelesaikan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 7 unit dari 11 unit rumah yang akan direhab.
Anggaran yang digunakan untuk rehabilitasi ini antara Rp29 juta hingga Rp80 juta, tergantung pada tingkat kerusakan rumah yang akan direhabilitasi. Kini rumah yang direhab itu sudah layak dihuni.
"Kegiatan lain yang berhasil dikerjakan di Kampung Long Pakaq seperti pembukaan badan jalan sepanjang 176 meter x 5 meter dari DD tahap 1 senilai Rp108,8 juta, kemudian semenisasi jalan di RT 2 bervolume 22,50 meter per segi dengan nilai Rp67 juta," ucap Batoq.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019