Warga Sungai Wain, Karang Joang, Balikpapan Utara, di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, yang tergabung dalam Pertatonik sebagai mitra binaan Pertamina Unit Kilang Balikpapan kini diajari memadukan peternakan ikan lele dengan lalat Hermetia illucens alias Black Fly Soldier (BSF).
“Ternyata BSF ini bisa jadi pakan alternatif untuk lele,” kata Ketua Pertatonik, Rebu, Jumat.
Menurut pendamping Pertatonik dari Enviro Strategic Indonesia Riska Dwi Noviyanti, BSF adalah pakan alternatif tinggi protein untuk unggas atau ikan, sehingga dapat diberikan dalam bentuk segar, kering maupun pelet.
Kemudian lele dipilih karena siklus panennya relatif pendek dan pasarnya cukup bagus.
Sebelumnya, anggota kelompok Pertatonik sudah mampu membudidayakan BSF dengan baik.
Mereka memproduksi rata-rata 23 kg magot atau larva lalat hitam setiap bulannya.
Peningkatan produksi BSF terus dilakukan melalui pengembangan fasilitas pendukungnya. Saat ini sudah terdapat bangunan yang difungsikan sebagai tempat ruang produksi larva dan ruang perkembangbiakan BSF.
Sebelum dimanfaatkan untuk pakan lele, hasil budi daya BSF ini dimanfaatkan kelompok untuk pakan campuran ternak ayam.
"Kami sudah dapat menjual sejumlah 184 kg ayam pada panen sebelumnya," ujar Rebu lagi.
Dia juga berharap budi daya lele yang diajarkan saat ini dapat berhasil dan nantinya dapat menambah pendapatan kelompok dan warga sekitarnya.
Para petani juga memanfaatkan kasgot atau bekas magot sebagai pupuk. Kasgot adalah hasil olahan sampah organik, dengan sampah organik dimakan magot atau larva lalat dan keluar lagi sebagai sampah yang sudah terurai dan mengandung unsur-unsur yang bisa memperkaya kesuburan tanah.
“Kami gunakan sebagai campuran pupuk untuk tanaman sayuran organik. Kami tanam kacang panjang, kangkung. Kami sudah 5 kali panen,” kata Rebu.
Menurut Humas Pertamina Kilang Balikpapan Ely Chandra Peranginangin pembinaan terhadap kelompok Pertatonik telah dilakukan sejak tahun 2019 yang lalu..
"Kami ingin masyarakat dapat turut menjaga lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik. Sampah-sampah organik kemudian dimanfaatkan sebagai media pengembangan lalat BSF," kata Chandra.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021