Balikpapan (ANTARA) - Pertamina menyalurkan pinjaman hingga Rp2,5 miliar untuk modal usaha kepada 29 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Humas Pertamina Roberth Dumatubun Rabu mengatakan pinjaman modal tersebut adalah dana bergulir, diberikan dalam kerangka Program Kemitraan Pertamina dan untuk membantu UMKM bangkit kembali setelah terdampak wabah COVID-19.
UMKM penerima pinjaman modal usaha ini terbagi dalam 3 kelompok besar yaitu perdagangan, jasa dan industri.
Untuk sektor perdagangan dikucurkan Rp775 juta, untuk jasa Rp640 juta, dan untuk kelompok industri Rp1,140 miliar.
“Program ini benar-benar menolong kami bertahan di masa sulit seperti ini,” kata Siti Hairiyah, mitra Pertamina dari Kabupaten Paser, yang memiliki usaha perdagangan.
Apalagi Pertamina tidak hanya menyalurkan modal. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang minyak dan gas ini juga memberikan pendampingan.
Setiap pengusaha yang menerima bantuan modal juga didampingi agar peluang keberhasilannya bisa maksimal.
Pendampingan tersebut dalam bentuk pelatihan dan kemudian pameran produk.
September lalu misalnya Pertamina membuat acara pameran khusus UMKM bertajuk SMEXPO, pameran secara daring.
Dumatubun menambahkan bahwa Program Kemitraan adalah bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Pertamina kepada masyarakat sekitar daerah operasinya.
“Program Kemitraan Pertamina sudah ada sejak tahun 1993. Program ini adalah mandat dari Kementerian BUMN yang wajib dilaksanakan oleh seluruh BUMN yang ada di Indonesia," jelasnya.
Pada tahun 2020 ini Pertamina sudah menyalurkan Rp12,5 miliar pinjaman modal usaha kepada pelaku UMKM di seluruh Kalimantan.
Dari jumlah tersebut, sektor perdagangan mendapat Rp5,2 miliar, sektor industri Rp2,9 miliar, sektor jasa Rp3,8 miliar, peternakan Rp310 juta, dan perkebunan Rp347 juta.