Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Antrean kendaraan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Samarinda, Kalimantan Timur, semakin panjang menjelang rencana kenaikan BBM awal April 2012.
Dari pantauan pada Minggu petang, antrean kendaraan untuk mengisi BBM jenis solar terlihat masih terus terjadi di SPBU Jalan Kusuma Bangsa.
Antrean kendaran roda empat (mobil) hanya terjadi pada pembelian solar dan premium, sementara tidak terlihat antrean pada pembelian jenis Pertamax.
Pada pembelian premiun, antrean kendaraan roda dua (motor) juga terlihat panjang.
Bahkan, puluhan motor dengan tangki berkapasitas belasan liter yang banyak digunakan para pedagang bensin eceran terlihat ikut mengantre.
"Setiap hari, motor-motor bertangki besar dengan kapasitas 16 hingga 17 liter bensin ikut mengantre bersama warga lainnya. Bahkan, mereka terlihat bolak-balik ke SPBU membeli bensin," ungkap seorang warga Samarinda, Rijal, saat ditemui mengantre BBM di SPBU Jalan Kusuma Bangsa, Minggu.
Tidak terlihat ada petugas kepolisian yang berjaga-jaga di sejumlah SPBU, khususnya di Jalan Kusuma Bangsa yang sering melayani pembelian premiun dengan menggunakan kendaraan tangki berkapasitas puluhan liter tersebut.
Antrean kendaraan roda empat untuk membeli solar juga terlihat berlangsung di SPBU milik Depot pertamina Samarinda di Jalan Slamet Riyadi.
Bahkan, pada Minggu sore, petugas terlihat memasang pengumuman berisi tulisan "stok premiun telah habis".
"Sejak sepekan terakhir stok premium di SPBU Jalan Slamet Riyadi habis lebih awal, padahal SPBU itu milik Pertamina," ungkap seorang warga Samarinda, Herman.
Sebelumnya, Kepala Polresta Samarinda, Komisaris Besar Arief Prapto menegaskan akan menempatkan personel baik secara tertutup maupun terbuka di sejumlah SPBU untuk mengawasi agar tidak terjadi penyimpangan penyaluran BBM.
"Kami akan menempatkan personil di setiap SPBU untuk mengawasi penyaluran BBM kepada masyarakat, termasuk mencatat nomor kendaraan yang sering bolak-balik mengiri BBM," katanya.
""Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan pihak Pemerintah Kota Samarinda dan Pertamina akan dibentuk tim untuk melakukan audit terhadap semua SPBU di Samarinda," kata Arief Prapto.
Audit SPBU itu lanjut Arief Prapto terkait terjadinya antrian dan habisnya stok BBM di sejumlah SPBU di Samarinda.
"Audit SPBU itu dilakukan untuk mengecek apakah habisnya stok BBM di SPBU itu karena memang telah dijual ke masyarakat atau ada tujuan lain sehingga seolah-olah sudah habis. Hasil audit ini akan kami sampaikan secara transparan kepada masyarakat," ungkap Arief Prapto. (*)
Antrean Kendaraan di SPBU Samarinda Makin Panjang
Minggu, 18 Maret 2012 19:44 WIB