Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara Sri Wahyuni mengatakan, Pulau Parai Kumala yang merupakan ikon wisata kabupaten itu memerlukan berbagai wahana baru untuk lebih menarik minat pengunjung.
"Pihak pengelola Pulau Parai Kumala (El John.red) itu pernah menawarkan untuk membangun wahana baru, tapi sampai sekarang belum terealisasi," ujarnya di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin.
Menurut Sri, wahana yang paling banyak menarik minat pengunjung adalah "waterpark" atau taman permainan air.
Untuk itu, ujarnya, dirinya segera membicarakan usulan pembangunan wahana baru "waterpark" tersebut dengan pihak El John.
Saat ini wahana permainan yang ada di Pulau Parai Kumala antara lain Sky Tower, Cable Car, Bumper Car, Go Card, Biliard dan lain-lain.
Sri optimistis jika ada wahana baru khususnya "waterpark", akan lebih menarik minat pengunjung ke Pulau Parai Kumala, sehingga nantinya Warga Tenggarong dan sekitarnya yang biasanya membawa keluarga berlibur ke "waterpark" di Samarinda atau Balikpapan, tak harus jauh-jauh ke sana, tapi cukup di Pulau Parai Kumala.
Selain "waterpark", Sri juga mengiginkan agar di Pulau Parai Kumala itu juga tersedia display alat-alat olahraga tradisional sehingga pengunjung bisa mengetahui, bahkan mencoba olahraga tradisional Kukar di antaranya betisan, menyumpit, begasing, belogo dan lainnya.
"Mengadakan olahraga tardisional di Pulau itu juga merupakan saran Sekda HAPM Haryanto Bachroel, sehingga Pulau Parai Kumala tak hanya wadah kunjungan biasa tetapi juga bagaimana orang bisa memperagakan olahraga tradisional itu," demikian ujarnya.
Sri menambahkan, ambruknya Jembatan Kartanegara akhir November 2011 memang berpengaruh pada kurangnya kunjungan wisata ke Tenggarong. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya agar tempat-tempat pariwisata di Kukar ini tidak redup.
Sejumlah lokasi pariwisata di Kukar antara lain Pulau Parai Kumala, Museum Mulawarman, Planetarium Jagad Raya dan Museum Kayu.
Menurut Sri, selain dengan menjalin hubungan dengan stakeholder pariwisata, juga perlu dilakukan pembenahan terhadap beberapa tempat wisata tersebut, misalnya di Pulau Parai Kumala, perlu diadakan kegiatan yang menarik pengunjung untuk datang ke pulau wisata tersebut. (*)