Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Jumlah Badan Usaha Milik Desa/Kampung (BUMDes/ BUMKam) di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, sudah mencapai 36 unit sehingga tinggal 14 kampung yang belum membentuk dan ditargetkan tahun ini tuntas pembentukannya.
"Jumlah kampung di Mahakam Ulu (Mahulu) ada 50, sehingga dari 14 kampung yang belum memiliki BUMKam ini tentu akan kami fasilitasi untuk pembentukannya,"ujar Tenaga Ahli bidang Pengembangan Ekonomi Desa, Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Mahulu Anam Syahroji di Ujoh Bilang, Jumat.
Masing-masing BUMKam memiliki jenis usaha yang variatif, bahkan ada BUMKam yang mengelola sampai empat unit usaha, seperti BUMKam Hikin Lunuk di Kampung Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangai dengan unit usaha pertanian kakao, pendagaan barang dan jasa, sarana air bersih, dan listrik kampung.
Menurutnya, tiap kecamatan di Mahulu sudah ada kampung yang memiliki BUMKam dan menjalankan usaha, meski harus diakui tidak semua BUMKam sudah aktif, seperti di Kampung Batu Majang, Kecamatan Batu Majang yang hingga saat ini belum aktif.
Sedangkan BUMKam per kecamatan yang sudah aktif menjalankan usahanya adalah di Kecamatan Long Bagun, yakni BUMKam Bumi Pajak di Kampung Batu Kelo. BUMKam yang dibentuk tahun 2017 ini menjalankan usaha bidang pertanian dengan omset per tahun senilai Rp50 juta.
Kemudian BUMKam Family Jaya di Kampung Long Bagun Ilir. BUMKam yang dibentuk melalui Peraturan Kampung tahun 2017 dengan unit usaha pasar desa dan persewaan ini memiliki omset Rp100 juta per tahun.
Selanjutnya BUMKam Urip Sian di Kampung Long Melaham yang dibentuk tahun 2017. Jenis usaha yang digelutinya hanya satu, yakni listrik kampung dengan omset Rp150 juta per tahun.
Untuk Kecamatan Laham ada BUMKam Pekalay Mulip di Kampung Laham yang dibentuk melalui Perkam Nomor 4 tahun 2017. Usaha yang dijalankan saat ini adalah kerajinan, listrik kampung, dan pembibitan kakao bersertifikat, sementara omsetnya senilai Rp103,96 juta per tahun.
Untuk di Kecamatan Long Apari ada BUMKam Baang Lavang Group di Kampung Long Kerioq yang dibentuk tahun 2018. Usaha yang dijalankan oleh BUMKam ini adalah agen sembako dengan omset Rp300 juta per tahun dan keuntungan Rp100 juta per tahun.
"Kemudian di Kecamatan Long Pahangai ada BUMKam Boot Urip di Kampung Delang Kerohong yang juga dibentuk tahun 2018. Usaha yang dijalankan adalah pertanian dengan omset Rp100 juta per tahun dan keuntungan Rp20 juta per tahun," kata Anam.(*)