Tenggarong, (Antaranews Kaltim) - Kegiatan dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 di Desa Melintang, Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, berhasil membangun jembatan dari kayu ulin sepanjang 1.100 meter dengan lebar 4 meter.
“Jembatan yang dikerjakan oleh TNI-AD bersama masyarakat setempat itu membentang di atas rawa untuk menghubungkan Desa Sebemban dengan Desa Melintang,” ujar Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto di Muara Wis, Rabu.
Sehari sebelumnya, saat penutupan TMMD di Desa Melintang, ia juga menyerahkan ambal untuk Masjid Melintang sebanyak 20 gulung yang masing-masing berukuran 6x1,2 meter, kemudian dilanjutkaan penandatanganan prasasti jembatan kayu oleh Plt Bupati Kukar Edy Darmansyah.
Upacara penutupan TMMD ini juga disertai bakti sosial oleh TNI di gedung SD 006 Muara Wis, diantaranya sunatan massal yang diikuti 200 anak, pengobatan massal diikuti 500 orang, donor darah diikuti 300 orang, dan pelayanan KB Kesehatan diikuti 200 orang, termasuk dibukanya pasar murah.
Sementara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono yang hadir untuk menutup TMMD, dalam kesempatan itu juga membantu memakaikan kaki palsu bagi 60 penerima. Sedangkan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny Sita Mulyono membagikan sembako 500 paket secara simbolis kepada warga setempat.
Sebelum upacara penutupan, saat mendarat di Muara Wis menggunakan Heli Mi-17 V5 TNI AD, KSAD Mulyono bersama Pangdam langsung menuju Gapura Kecamatan Muara Wis untuk dilakukan prosesi tepung tawar, pemakaian baju adat, pemberian gelar Pangeran Wira Bumi dan disambut tari Jepen, khas Suku Kutai.
Dalam sambutannya, KSAD menyatakan bahwa sekitar sebulan sejak TMMD ke-103 dibuka pada 15 Oktober 2018, prajurit TNI, anggota Kepolisian, aparat Pemda, dan komponen masyarakat bergotong royong guna mencapai sasaran pembangunan baik fisik maupun nonfisik yang mencakup 50 desa sasaran di 50 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Di setiap kegiatan TMMD, lanjutnya, dapat terlihat semangat kebersamaan serta gotong royong antara masyarakat dan aparat guna bersatu dalam pembangunan.
Hal ini menjadi refleksi kekuatan besar dari segenap komponen bangsa yang memiliki visi, misi, dan tujuan bersama untuk mengatasi berbagai persoalan pembangunan guna menuju kesejahteraan masyarakat.
“Semangat kebersamaan seperti inilah yang sebenarnya merupakan hakikat dari kemanunggalan TNI dengan rakyat. Karena hal ini merupakan ruh perjuangan bangsa dan akan terus kita bangun dan pelihara,” katanya.