Samarinda (Antaranews Kaltim) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur memberikan pelatihan kepada Petugas Keluarga Berencana ( PKB) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara) guna memantapkan tugas taknis kompetensi manajerial dan sosiokultural.
“Pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan guna memantapkan para PKB/PLKB dalam mensosialisasikan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) khususnya di Provinsi kaltara semakin efesian dan efektif,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli di Samarinda, Senin(5/11).
Dia mengungkapkan setelah dilakukan penyerahan status kepagawaian PKB/PLKB dari masing-masing daerah menjadi pegawai pusat pada 2 Januari 2017, maka tanggung jawab perwakilan BKKBN melakukan pembinaan, bimbingan dan pelatihan untuk pemantapan, sehingga pada 2018 mereka sudah siap dan akselari program bisa dilakukan.
Eli menuturkan dengan adanya bimbingan dan pelatihan diharapkan kinerja para PKB/PLKB lebih paham tugasnya,efektif, terencana dan tersistem. Dahulu mereka melakukan pemantauan kinerja secara manual dan lokal.
"Sekarang mereka menggunakan elektonik fisum dan setiap saat kita bisa melakukan pemantauan kinerja para PKB/PLKB, apa yang sudah mereka lakukan, berada dimana karena menggunakan GPS,”katanya.
Eli menambahkan seorang PLKB setiap bulannya minimal melakukan penyuluhan 22 kali, hal itu dipantau dari aspek fisik, tetapi juga dilakukan pemantauan kemampuannya oleh sebab itu mereka dilatih terus dan PLKB wajib melakukan kegiatan non penyuluhan berupa kegiatan pengolahan data dan kegiatan lainnya.
Diakuinya jumlah PLKB di Kaltim masih kurung, idealnya satu desa/ kelurahan ditangani satu tenaga PLKB . Di Provinsi Kaltim terdapat 1.033 desa/ kelurahan tetapi Kaltim hanya memiliki 179 petugas PKB/PLKB berarti satu berbanding 5.
Hal tersebut belum lagi penyebarannya,mereka kebanyakan berada di daerah perkotaan seperti Kota Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara. Sedangkan di daerah kabupaten lainnya relatif kurang.
Eli menambahkan dengan jumlah PKB/PLKB yang sangat minim untuk mencapai terget cukup berat,meskipun selama ini masih dapat memenuhi terget.
"Oleh karena itu perlu strategi jangka pendeknya yaitu membangun kemitraan, bekerjasama dengan BKKBD, sub BKKBD, relawan, kader dan menggandeng institusi pemerintah dan swasta,” ujar Eli Kusnaeli. (*)