Samarinda (Antaranews Kaltim) - PT Pupuk Kaltim bersama Balai Taman Nasional Kutai dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Timur melepasliarkan individu Orangutan ke habitan aslinya di Hutan Taman Nasional Kutai, Sangkima, Kutai Timur, Kamis (9/8).
Keterangan tertulis dari Humas Pupuk Kaltim menyebutkan, individu Orangutan itu diamankan dari sekitar lokasi pabrik Pupuk Kaltim pada Rabu (8/8). Petugas keamanan Pupuk Kaltim awalnya melaporkan adanya pergerakan Orangutan di sebuah pohon ketapang pada Senin (6/8) malam.
Departemen Lingkungan Hidup Pupuk Kaltim yang menerima laporan itu bergegas menurunkan tim untuk mengamati lokasi munculnya salah satu satwa langka dilindungi tersebut.
Mengingat lokasi tempat ditemukannya Orangutan berdekatan dengan pabrik dan dikhawatirkan ada potensi bahaya, perlu ada penanganan cepat melalui koordinasi dengan Balai TNK Kota Bontang dan BKSDA Kaltim.
Pengamatan dilakukan sampai Selasa (7/8) hingga larut malam, dikarenakan Orangutan tersebut setelah turun dari pohon di dekat pos jaga di Dermaga 4 Tursina Pupuk Kaltim langsung mengarah masuk ke dalam hutan.
Tim melanjutkan pencariann pada Rabu (8/8) setelah mendapat informasi bahwa Orangutan itu kembali terlihat di area Dermaga Tursina Pupuk Kaltim. Berkat kerja sama Pupuk Kaltim dengan TNK Bontang, individu Orangutan itu akhirnya berhasil diamankan saat ingin menaiki pagar perusahaan JVC pada pukul 11.30 Wita dengan cara memegang tangan dan kakinya secara bersamaan.
Setelah itu, Orangutan diserahterimakan dari Pupuk Kaltim ke TNK Bontang dan selanjutnya dilakukan pengecekan kesehatan oleh Drh Vidi saputra dari BKSDA Kaltim. Orangutan itu dalam kondisi baik dan sehat sehingga siap dilepasliarkan di Hutan Taman Nasional Kutai, Sangkima, Kutai Timur.
Saat pelepasan, General Manajer Umum Pupuk Kaltim Nursahid mengatakan bahwa Orangutan itu berhasil ditangkap tanpa menimbulkan cedera.
"Jika Orangutan itu sampai masuk ke pabrik, tentu akan sangat fatal dan sangat membahayakan banyak pihak, begitu juga jika sampai masuk ke rumah penduduk. Kami berharap Orangutan ini dapat kembali ke habitat asalnya dengan sehat dan selamat," katanya.
Kepala Balai TNK Nur Patria Kurniawan melalui Dede Nurhidayat selaku Pengendali Ekosistem Hutan menyampaikan apresiasi kepada Pupuk Kaltim yang telah membantu menyelamatkan satwa liar dilindungi. Pelepasan ini juga merupakan upaya menghindari konflik antara satwa liar dengan manusia.
"Kami berharap masyarakat lebih sadar akan keberadaan satwa liar terutama satwa yang sangat dilindungi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan upaya-upaya kekerasan bahkan sampai membunuh satwa dilindungi ini," katanya. (*)