Samarinda (Antaranews Kaltim) - Nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Kaltim pada Maret 2018 mengalami penurunan 0,70 persen ketimbang bulan sebelumnya, yakni dari 97,74 poin pada Februari, turun menjadi 97,06 poin yang menggambarkan daya tukar petani masih rendah.
"Angka keseimbangan NTP adalah 100. Jika NTP di atas 100 berarti penghasilan petani lebih tinggi ketimbang biaya operasional dan rumah tangga, namun jika di bawah 100, berarti petani masih merugi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa penurunan NTP pada Maret 2018 disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan.
Rincian NTP yang hanya sebesar 97,06 poin itu terdiri atas NTP tanaman pangan sebesar 95,77 poin, NTP hortikultura tercatat 93,29 poin, NTP tanaman perkebunan rakyat sebesar 92,31 poin, NTP peternakan tercatat 106,39 poin, dan NTP perikanan sebesar 103,39 poin.
Dari lima subsektor pertanian yang disurvei oleh BPS Kaltim, hanya ada dua subsektor yang petaninya memiliki daya beli tinggi karena NTP-nya di atas 100 poin, yakni subsektor peternakan dan subsektor perikanan.
Dari sisi perubahan NTP baik kenaikan maupun penurunan, lanjutnya, terdapat dua subsektor pertanian yang mengalami peningkatan, yakni NTP hortikultura menguat 0,54 persen dan NTP perikanan naik 0,19 persen.
Sedangkan tiga subsektor lainnya mengalami penurunan, yakni NTP tanaman pangan turun 0,90 persen, NTP perkebunan rakyat turun 1,75 persen, kemudian NTP peternakan minus 0,79 persen.
"Total NTP pada Maret yang tercatat 97,06 ini menggambarkan bahwa petani Kaltim mengalami devisit atau penurunan daya beli, karena penerimaan hasil panen relatif lebih kecil ketimbang harga produksi dan kebutuhan konsumsi untuk keluarga," tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa pola perkembangan NTP dalam tiga bulan pertama dalam tahun ini sama dengan pola perkembangan NTP tahun-tahun sebelumnya, yakni pada Februari NTP selalu mengalami peningkatan, namun kemudian pada Maret mengalami penurunan. Budi Suyanto (*)
Nilai tukar petani Kaltim turun 0,70 persen
Rabu, 4 April 2018 13:34 WIB