Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun hilang terbawa arus setelah jatuh terpeleset ke parit besar di tengah Kota Balikpapan, Rabu.
Muhammad Iqbal jatuh ke parit besar di pertigaan Jalan Pangeran Antasari Karang Jati-Gunung Kawi pada pukul 13.30 Wita, setelah hujan lebat melanda kota minyak.
Pertigaan Gunung Kawi itu merupakan pertemuan saluran-saluran air dari arah Karang Jati, Gunung Guntur, dan Gunung Bugis, untuk terus mengalir ke laut ke Klandasan.
Iqbal bersama 4 kawannya mandi hujan di dekat Depo Air Isi Ulang Mutiara. Putra guru SDN 028 Balikpapan Tengah Iskandar Yusuf itu lalu terpeleset dan jatuh ke dalam parit.
Menurut kawan korban Syahrul, Iqbal sempat berpegangan di tepian parit, namun arus deras segera menyapunya dan hilang dari pandangan.
Pertolongan segera datang. Ayah korban Iskandar Yusuf juga turut mencari. Tim relawan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan dan unsur-unsur lainnya segera berkumpul dan mulai menyisir parit besar itu.
"Sampai pukul 20.00 WIB kami telusuri hingga Jembatan Mariyati di Gunung Sari Ilir," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan Octavianto. Jembatan Mariyati berlokasi lebih kurang 1.500 meter ke selatan dari lokasi kejadian.
Keluarga Iskandar Yusuf diketahui tinggal di Jalan Bontobulaeng RT 03 Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah.
Para relawan mencari korban dengan terjun langsung ke parit yang airnya semakin tenang dan semakin surut. Mereka menyusuri meter demi meter dan pada bagian tertentu menyelam.
"Kami sisiri, dimana 3 relawan bergerak bersama-sama untuk satu ruas ini," kata Octavianto.
Di sisi lain, pada saat yang sama di grup-grup percakapan whatsapp beredar kabar korban sudah ditemukan di parit besar di depan Puskib, di sisi Jalan Achmad Jani. Kabar itu beredar bersamaan dengan foto Iqbal dalam seragam sekolahnya, tersenyum pada kamera.
"Sejauh ini kami masih mencari," kata Octavianto. (*)