"Kami yakin persediaan beras yang tersimpan di gudang Bulog dan di lumbung masyarakat cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga setahun," ujar Surito Widarie ketika ditemui di Penajam, Selasa.
Dengan cadangan beras yang ada tersebut, lanjut Surito, produksi beras mengalami surplus sekitar 40 persen setelah memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Beras yang tersedia saat ini diyaknin mencukupi kebutuhan masyarakat sampai Desember 2018. Bahkan, hingga November 2017 beras yang terkumpul dari musim tanam pertama dan kedua sebanyak 42.000 ton," tambahnya.
Surito Widarie menjelaskan, hasil penen pada 2017 mengalami surplus lebih kurang 40 persen setelah dikurangi kebutuhan konsumsi masyarakat selama satu tahun sekitar 17.000 ton.
Oleh karena itu, ia meyakini persediaan beras untuk kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara yang tersimpan di gudang Bulog dan lumbung masyarakat itu mencukupi hingga akhir 2018.
Selain itu, persediaan beras di Kabupaten Penajam Paser Utara juga didatangkan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan di daerah setempat.
"Beras yang didatangkan dari Pulau Jawa dan Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat mencapai 100 ton per bulan," ungkapnya.
Melihat curah hujan yang cukup tinggi selama awal 2018, Surito Widarie optimistis kegiatan penanaman padi akan berjalan tanpa kendala.
Namun, petani tetap diimbau untuk mengganti cara tanam padi, yakni dari tabela (tanam benih langsung) menjadi jajar legowo (mengatur jarak antarbenih pada saat penanaman) agar lebih tahan terhadap hama. (*)