Samarinda (ANTARA Kaltim) - Cuaca buruk yang melanda kawasan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.
Humas Angkasa Pura I Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Rio Hendarto, dihubungi dari Samarinda, Kamis sore membenarkan, adanya peralihan sejumlah penerbangan akibat terjadinya hujan deras disertai angin kencang yang melanda kawasan Kota Balikpapan.
Bahkan, kata Rio Hendarto, salah satu pesawat yang akan mendarat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan mengalami "return to base" (RBT) atau kembali ke Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara.
Akibat cuaca buruk yang melanda wilayah Kota Balikpapan tersebut, sejumlah kedatangan pesawat lainnya juga terpaksa dialihkan ke bandara terdekat.
"Penerbangan dari Bandara Juwata Tarakan terpaksa RBT akibat tidak bisa mendarat di Bandara Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, karena jarak pandang di bawah normal. Sementara kedatangan pesawat lainnya dialihkan ke bandara terdekat," tuturnya.
"Namun untuk aktivitas `take off` atau lepas landas tetap bisa dilakukan atau berjalan normal dan yang bermasalah hanya pada `landing` atau pendaratan akibat jarak pandang di bawah normal," terang Rio Hendarto.
Aktivitas Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan pada Kamis sore sudah kembali normal setelah hujan deras yang disertai angin kencang reda.
"Saat ini, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan sudah kembali normal," ujar Rio Hendarto.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Temindung Samarinda Sutrisno menyatakan cuaca buruk yang melanda wilayah Kota Balikpapan dan sekitarnya merupakan kondisi normal menjelang musim pancaroba atau pergantian musim.
"Hujan cukup lebat yang melanda wilayah Kota Balikpapan pada Kamis siang sekitar pukul 13.00 Wita adalah kondisi umum terjadi menjelang musim pancaroba. Durasi hujan lebat itu juga berlangsung singkat yakni hanya sekitar lebih satu jam dan hanya bersifat lokal," jelas Sutrisno.
Ia menyatakan potensi terjadinya hujan lebat masih memungkinkan melanda wilayah Kaltim, khususnya Kota Balikpapan dan Samarinda, sebab di kawasan itu berada dalam musim pancaroba.
"Wilayah Kaltim saat ini masih masuk musim pancaroba dan peralihannya diprediksi berlangsung pada Mei hingga Juni kemudian awal musim kemarau diprediksi berlangsung pada Juni ata Juli 2017," katanya.
"Jadi menuju masa peralihan musim tersebut, curah hujan yang mendadak berpotensi terjadi dan ada kemungkinan juga dalam kondisi lebat. Itu biasa terjadi menjelang bahkan pada saat musim pancaroba," jelas Sutrisno(*)