Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Paser Maslekhan mengakui, walapun mengalami keterbatasan dana untuk menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM) namun tetap melaksanakan lomba yang diikuti para pelajar Madrasah Tsanawiyah yang ada di daerah itu.
"Tidak dana untuk kegiatan KSM tahun ini," kata Maslekhan ditemui di kantornya, Selasa.
Kemenag Paser saat ini lanjutnya, masih menggelar KSM yang diikuti para pelajar terbaik dari masing-masing Madrasah Tsanawiyah.
"Mata pelajaran yang dilombakan yaitu Matematika, Fisika dan Biologi," kata Maslekhan.
Diakui Maslekhan, meski KSM merupakan program dari Kementerian Agama Republika Indonesia, pihaknya tidak mendapatkan dana dari Kemenag pusat untuk menggelar kegiatan tersebut.
Meski mengalami keterbatasan dana, Maslekhan menghimbau kepada peserta KSM untuk menjadikan kompetisi tersebut sebagai alat mengukur kemampuan diri.
"Diharapkan KSM ini untuk mengukur kemampuan diri bukan hanya semata-mata untuk memenangkan perlombaan," tutur Maslekhan.
"Kami harapkan, ada perwakilan pelajar Madrasah Kabupaten Paser yang dapat melaju ke tingkat provinsi dan tingkat Nasional," harapnya.
Sementara, Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Idris Karim mengatakan, dari 17 sekolah MTS di Kabupaten Paser, yang mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti KSM hanya sebagian kecilnya saja.
Kepala Seksi Madrasah Kemenag Paser M Idris mengatakan, yang mengikuti KSM berasal dari empat Sekolah madrasah saja di daerah itu.
"Hanya empat sekolah yang mengirimkan perwakilannya, diantaranya tiga pelajar dari MTs Negeri 1 Tanah Grogot, tiga dari MTs Negeri 3 Tanah Grogot, tiga dari MTS Negeri 2 Muara Komam dan satu pelajar dari MTS Bina Iman Pasir Belengkong," jelas Idris.
Kemudian untuk peserta yang mengikuti KSM sesuai mata pelajarannya kata Idris diantaranya, tiga orang pelajar di kompetisi Biologi, tiga pelajar di kompetisi Fisika dan kompetisi Matematika diikuti empat orang.
"Soal dibuat langsung oleh panitia tingkat nasional, dari hasil pengerjaan soal itu nantinya baru kami dapat memutuskan siapa-siapa saja pelajar yang dapat maju ketingkat provinsi," kata Idris. (*)