Samarinda (ANTARA Kaltim) - Rencana pemulangan mantan anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar akan dibahas pemerintah setempat pada Kamis (4/2), kata Kepala Sub Bidang Organisasi Politik, Organisasi Masyarakat dan Kelembagaan Kesbangpol Kutai Barat, Muhammad Imam Danuri,
"Besok (Kamis) Pemkab Kutai Barat akan membahas terkait rencana pemulangan mantan anggota kelompok Gafatar yang ada di tiga kecamatan," kata Muhammad Imam Danuri dihubungi dari Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu sore.
Rapat terkait pembahasan pemulangan mantan anggota kelompok Gafatar itu, lanjut Muhammad Imam Danuri, akan melibatkan pihak kepolisian, TNI serta instansi terkait yang ada di daerah itu.
"Saya belum tahu secara pasti teknis pembahasannya. Yang jelas terkait pemulangan mantan anggota kelompok Gafatar. Rapat tersebut dihadiri instansi terkait termasuk Kesbangpol, kepolisian dan TNI," ujar Muhammad Imam Danuri.
Sejauh ini, kata Muhammad Imam Danuri, belum ada reaksi penolakan dari masyarakat sekitar terkait keberadaan mantan kelompok Gafatar yang bermukim di tiga kecamatan di kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak, Malaysia tersebut.
"Tidak ada reaksi terkait keberadaan mantan anggota kelompok Gafatar di tiga kecamatan. Kami berharap, proses pemulangan nanti berlangsung aman dan lancar," kata Muhammad Imam Danuri.
Selain di kawasan Kecamatan Muara Pahu, permukiman mantan anggota kelompok Gafatar juga terpantau di Kecamatan Barong Tongkok dan Melak.
Keberadaan mantan anggota kelompok Gafatar di wilayah Kabupaten Kutai Barat, tambahnya, terpantau di tiga kecamatan yakni di Kecamatan Muara Pahu, Barong Tongkok dan Melak.
Di Kecamatan Muara Pahu, kelompok Gafatar lanjut Muhammad Imam Danuri, terpantau di tiga lokasi berbeda dengan jumlah mantan anggota Gafatar lebih dari 600 orang.
"Dari pantauan kami, permukiman mantan anggota kelompok Gafatar di Kecamatan Muara Pahu ada di tiga lokasi dengan jumlah lebih 600 jiwa. Kami juga mendapat informasi kalau permukiman mantan anggota kelompok Gafatar juga ada di Barong Tongkok dan Melak," ujarnya.
"Berdasarkan data, jumlah mantan anggota Gafatar yang berada di tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Barat mencapai 725 jiwa dan keberadaan mereka di tiga kecamatan tersebut sudah kami telusuri," kata Imam Danuri.
Keberadaan kelompok ormas yang telah dinyatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai aliran sesat di wilayah Kabupaten Kutai Barat tersebut, terungkap dari pengakuan salah seorang mantan anggota kelompok Gafatar yang berhasil melarikan diri.
Bahkan, mantan anggota kelompok Gafatar yang mengaku berasal dari Gorontalo itu, mengatakan terdapat sekitar 6.000 orang yang berada di permukiman tersebut.(*)
Pemkab Kutai Barat Segera Bahas Pemulangan Gafatar
Rabu, 3 Februari 2016 21:54 WIB