Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan pihaknya tak ingin terburu-buru dalam
menerapkan Kurikulum 2013 karena ingin mengejar kualitas.
"Kami ingin proses yang mengejar pada kualitas kurikulum dan bukan
waktu," ujar Mendikbud dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) ingin fokus pada
penerapan, penilaian dan pendekatan baru yang lebih otentik.
"Kita percayakan pada Puskurbuk dalam penentuan kurikulum, yang
pasti penerapan kurikulum dilakukan bertahap dan yang pertama sekali
dilakukan adalah melatih guru."
Pelatihan tak lagi dilakukan secara serentak, namun berdasarkan sekolah. Guru belajar ke sekolah yang menjadi percontohan.
Hingga saat ini, terdapat tiga persen sekolah di Tanah Air yang
menggunakan Kurikulum 2013. Sementara sisanya masih menggunakan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Anies menyebutkan perlu beberapa tahun untuk proses transisi dari kurikulum lama ke kurikulum baru.
"Mengubah sebuah kurikulum pendidikan itu tidak mudah. Perlu beberapa
tahun, contohnya masa transisi dari KBK ke KTSP memerlukan waktu empat
tahun."
Menurut Anies, saat ini pihaknya sedang berupaya menuntaskan
Kurikulum 2013. Penuntasan itu berkaitan dengan desain dan dokumen
kurikulum 2013. Jika dua pekerjaan tersebut bisa dituntaskan pada 2015
ini, maka penerapan Kurikulum 2013 akan dimulai pada tahun depan.
Menteri Anies menerangkan terdapat empat tahap untuk bisa
menyelesaikan Kurikulum 2013. Keempat tahap itu, kata dia, yakni ide,
desain, dokumentasi dan implementasi. Tahapan ide sudah dilakukan
Kemendikbud pada tahun lalu.
Sejauh ini, Anies menjelaskan, tim peninjau Kemdikbud tengah menuntaskan tahapan desain dan dokumentasi kurikulum 2013. (*)
Mendikbud Fokus Kejar Kualitas Kurikulum
Senin, 19 Oktober 2015 15:40 WIB