Penajam (ANTARA Kaltim) - Legislator dari DPRD Penajam Paser Utara, Anwar Sanusi menilai, swasembada pangan di Provinsi Kaltim dapat terwujud jika ada irigasi di daerah itu.
"Lahan pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 14 ribu hektare, namun sampai saat ini masih kekurangan pengairan. Jadi, mustahil target swasembada pangan 2017 di Kaltim dapat tercapai, jika sawah masih mengandalkan air tadah hujan," ungkap Anwar Sanusi, di Penajam, Kamis.
Akibat kekurangan pengairan tersebut, kata Anwar Sanusi, petani hanya mampu menggarap sawah sekali dalam setahun.
Untuk meningkatkan produksi beras di wilayah Penajam Paser Utara, lanjut Anwar Sanusi, harus dilakukan pembangunan infrastruktur pengairan atau irigasi.
"Kabupaten Penajam Paser Utara sebenarnya sudah swasembada pangan. Tapi, untuk wujudkan swasembada pangan tingkat nasional 2017 dan swasembada pangan tingkat Kaltim 2018, sepertinya mustahil tercapai jika tidak ada upaya pembangunan sistem pengairan," kata Anwar Sanusi.
Hasil panen tahun ini (2015) kata dia, tidak menunjukkan peningkatan dari tahun lalu (2014) karena banyak sawah petani yang tidak mendapatkan pasokan air yang cukup, serta penanganan hama yang tidak berjalan baik.
"Kurangnya pasokan air, menyebabkan produksi panen tahun ini (2015) menurun. Kebutuhan utama petani adalah sumber pengairan. Bagaimana bisa sawah digarap dua kali setahun kalau sumber air tidak tersedia," katanya.
"Masyarakat akan optimistis swsembada pangan akan terwujud, kalau ada upaya pembangunan irigasi dari pemerintah provisnsi dan kabupaten. Untuk itu, akan akan menjalin komunikasi dengan DPRD Provinsi Kaltim terkait infrastruktur pertanian di wilayah Penajam Paser Utara," ungkap politisi Partai Gerindra tersebut. (*)
Legislator : Swasembada Pangan Terwujud Jika Ada Irigasi
Jumat, 8 Mei 2015 1:26 WIB
Lahan pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 14 ribu hektare, namun sampai saat ini masih kekurangan pengairan. Jadi, mustahil target swasembada pangan 2017 di Kaltim dapat tercapai, jika sawah masih mengandalkan air tadah hujan,"