Balikpapan (ANTARA) - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Yusri, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025, khususnya dari panitia haji daerah serta Bandara Sultan Aji Muhammad (SAMS) Sepinggan Balikpapan.
“Saya kira pelayanan dari Balikpapan sudah sangat bagus, luar biasa. Mulai dari pembinaan, keberangkatan, hingga penyambutan kembali, semuanya berjalan lancar,” kata Yusri, Selasa (18/6) setelah kembali ke Tanah Air sebagai salah satu jamaah haji.
Ia menyebutkan, dukungan teknis dan pendampingan dari petugas kloter, pembimbing ibadah, dan tim medis cukup memadai selama menjalankan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci. Bahkan, jamaah asal Balikpapan bisa mengikuti tahapan demi tahapan haji secara tertib tanpa mengalami kendala berarti.
Meski demikian, Yusri turut menyampaikan keluhan yang dirasakannya saat fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), khususnya terkait ketersediaan bus pengangkut yang sempat tidak memadai.
“Kalau boleh memberi catatan, saat di Armina kemarin cukup berat. Banyak jamaah yang harus menunggu bus dalam waktu lama, bahkan sampai seharian. Ada juga yang akhirnya terpaksa berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina,” tuturnya.
Menurut Yusri, kondisi ini diperparah oleh cuaca ekstrem di Arab Saudi yang mencapai 50 derajat Celsius, sehingga jamaah mudah mengalami kelelahan.
Ia mengatakan hal ini bukan sekadar masalah jarak, tapi juga suhu yang luar biasa panas. Jaraknya bisa sampai 15 kilometer, dan harus ditempuh sambil membawa barang, di bawah terik matahari, tentu ini sangat menguras tenaga.
Yusri memahami bahwa situasi di lapangan sangat dinamis, terlebih dengan jumlah jamaah yang sangat besar dari berbagai negara.
"Keluhan-keluhan seperti ini dapat menjadi masukan untuk perbaikan penyelenggaraan haji di masa mendatang. Mungkin ini jadi catatan saja, agar pelayanan saat Armina ke depan bisa lebih tertib, dan jamaah tidak terlalu lama menunggu atau harus berjalan kaki dalam kondisi cuaca ekstrem,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa secara umum, pelayanan di Madinah lebih tertib dibandingkan saat pelaksanaan di Makkah, khususnya pada fase Armina.
“Di Madinah, lebih terorganisir. Tapi di Makkah saat Armina memang sempat terjadi ketidakteraturan, semoga ke depan bisa lebih baik,” ucapnya.
Terlepas dari kekurangan tersebut, Yusri tetap menyampaikan rasa syukur karena seluruh rangkaian ibadah haji dapat ia selesaikan dengan baik dan kembali ke Balikpapan dalam keadaan sehat.
“Alhamdulillah, saya sudah kembali ke Balikpapan dengan selamat, semoga semua jamaah lainnya juga bisa kembali dalam keadaan sehat,” katanya.