Samarinda (ANTARA) - Sekolah Terpadu yang terdiri atas SD, SMP, dan SMA di Samarinda, Kalimantan Timur, pada tahun ajaran baru mulai menerima siswa baru dengan total 225 siswa, terdiri atas SD sebanyak 75 siswa, SMP sebanyak 75 siswa, dan SMA juga sebanyak 75 siswa.
"Masing-masing kelas hanya untuk 25 siswa baik SD, SMP, maupun SMA. Jadi 75 siswa yang diterima di masing-masing sekolah akan mengisi tiga ruang kelas, SD tiga kelas, SMP tiga kelas, dan SMA tiga kelas," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin di Samarinda, Jumat.
Lokasi sekolah tersebut berada di Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Sedangkan nama tiga sekolah di satu Kawasan Sekolah Terpadu, masing-masing adalah SDN 028, SMPN 16, dan SMA Prestasi.
"Untuk SD dan SMP adalah sekolah negeri, sedangkan yang SMA merupakan sekolah swasta yang dikelola oleh yayasan, namun untuk fasilitas umum (difasilitasi oleh Pemkot Samarinda," kata Asli.
Ia menjelaskan penerimaan siswa diseleksi oleh konsultan pendidikan dari lembaga bernama Mentari Grup dari Jakarta, yakni lembaga yang sudah menjadi pendamping berbagai sekolah unggulan swasta baik di Jakarta maupun beberapa daerah lain di Indonesia.
Dalam hal ini, lanjut ia, Mentari Grup menjadi mitra Pemkot Samarinda untuk mendampingi proses belajar dan mengajar di Sekolah Terpadu, termasuk mendampingi tenaga guru dan kependidikan di Sekolah Terpadu pada tahun pertama.
"Termasuk melakukan seleksi untuk calon guru dan tenaga kependidikan di SMA Prestasi, sehingga target Sekolah Terpadu melahirkan lulusan yang unggul bisa tercapai sesuai target Wali Kota Samarinda," ucap Asli.
Untuk tenaga pendidik dan kependidikan SDN 028 dan SMPN 16 berasal dari guru dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN), sementara untuk tenaga pendidik dan kependidikan di SMA Prestasi dilakukan seleksi secara terbuka untuk umum, namun dengan statusnya bukan ASN.
"Untuk guru di SMA Prestasi dibuka untuk umum, mereka yang berasal dari luar Kalimantan Timur pun boleh mendaftar. Guru yang berstatus ASN tidak boleh mengikuti seleksi menjadi guru di SMA Prestasi, karena akan berbenturan dengan statusnya sebagai ASN," katanya.