Samarinda (ANTARA Kaltim)-Pergantian ditubuh manajemen Putra Samarinda (Pusam) yang telah melebur menjadi Bali United Pusam membuat para pemain yang telah direkrut kebingungan terkait dengan kebijakan kedepan.
Mantan pemain timnas U-23 Bayu Gatra dihubungi dari Samarinda, Minggu, mengatakan, dia mewakili rekan-rekannya yang sudah direkrut oleh manajemen Pusam untuk musim depan, mengaku bingung karena harus menjalani seleksi ulang pembentukan tim Bali Unitid Pusam di Jogjakarta.
"Hari ini saya( Minggu-red) berangkat menuju Jogja, yang saya bingungkan kenapa masih ada seleksi lagi, padahal saya sudah dikontak oleh manajemen Pusam sebelumnya sudah masuk dalam tim," tutur Bayu Gatra.
Bayu tidak mempermasalahkan soal pergantian pelatih dari Nil Maizar ke Indra Safrie , karena menurut dia siapapun pelatih pastinya sudah punya program untuk kebaikan tim kedepannya.
Namun yang dipikirkan Bayu, dia dan sejumlah rekannya yang sudah diikat kontrak oleh manajemen Pusam sebelum melebur menjadi Bali United Pusam harus menjalani seleksi lagi, untuk pembentukan tim dari awal.
"Bukan untuk disombongkan, tapi saya peduli dengan nasib rekan-rekan saya, kalau seandainya dia tidak lolos seleksi di tim ini, terus mau kemana dia berlabuh," jelas Bayu.
Pasalnya kondisi saat ini sudah dimasa Injury Time bagi klub untuk mempersiapkan timmya, sehingga ruang untuk perekerutan pemain baru juga semakin sempit.
"Terus terang saya kasihan bila kondisi ini terjadi, karena saya dan teman-teman juga merasa senasip dalam satu pekerjaan,"jelas Bayu.
Berdasarkan informasi manajemen Pusam telah merekrut 24 pemain, yang merupakan perpaduan antara pemain lama dimusim lalu dan pemain baru dari beragam klub.
Ke-24 pemain tersebut faktanya harus menjalani seleksi setelah terjadinya penunjukan Indra Safrie sebagai pelatih untuk klub yang akan bermarkas di Gianyar Bali tersebut.(*)