Balikpapan (ANTARA) - Offroad dan offroader Balikpapan sudah bangun setelah lama istirahat. Klub-klub kembali aktif dan mesin-mesin mobil dengan ban-ban besar itu pun berderum hidup kembali.
“Jadilah kami bikin event akhir minggu lalu,” kata Herry dari klub pemilik dan penggemar mobil Suzuki Light Jeep (LJ) Balikpapan.
Nama event mengikuti nama klub sponsor utama, Buaya Darat. Jadilah Buaya Darat Adventure Challenge (BDAC) 2024, tantangan petualangan yang digelar di Sirkuit Grand City, 27-29 Juli lalu.
“Jangan tanya kenapa nama klubnya Buaya Darat,” kata Rizky Hidayat, ketua panitia dan satu dedengkot Buaya Darat, seraya terkekeh. Herry LJ jadi sekretaris.
BDAC bukan event kompetisi di mana para peserta bersaing keras untuk jadi yang tercepat, tapi event silaturahmi, kumpul-kumpul offroader setelah tak berjumpa sekian lama sebab kesibukan masing-masing, dan wabah COVID-19 lampau.
Namun begitu, namanya offroad dan offroader, eventnya harus di trek ekstrem. Artinya tetap saja menempuh tanjakan terjal, turunan curam, dan di jalur tanah. Tidak ada badan jalan, hanya ada pita-pita penunjuk kemana setir mesti diarahkan. Juga meski sekarang hujan sudah agak jarang, masih bisa diharap ada lumpur tersisa.
“Malah sekarang lumpurnya lebih likat dan liat. Lebih berat,” kata Sunu Wardono, offroader dan mekanik yang suka bereksperimen.
Offroader pun turun dalam tim yang terdiri dari dua mobil. Karena event ini juga menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, setiap tim diwajibkan memakai nama pahlawan nasional. Maka ada tim bernama Tim Sisingamangaraja, Tim Aji Sulaiman, Tim Jenderal Sudirman, dan lain-lain.
Trek dibagi ke dalam tujuh Post Route Control (PRC). Peserta bebas memilih mulai dari PRC yang mana saja diantara waktu lomba pukul 09.00 hingga pukul 22.00 Sabtu 27 Juli, dan 09.00-14.00 Minggu 28 Juli. Yang penting, jelas Herry, setelah selesai dalam satu ruas trek (post route), peserta melapor (control) kepada marshall (petugas) di PRC tersebut untuk mendapatkan cap tanda pengesahan.
“Tim yang menyelesaikan minimal lima PRC berhak ikut undian hadiah utama,” kata Rizky. Hadiah utama berupa sepeda motor. Hadiah lain-lain berbagai barang elektronik kebutuhan rumah tangga seperti mesin cuci dan kulkas. Kapolres Kutai Kartanegara Herry Rusyaman menyumbang setidaknya lima buah sepeda gunung.
Maka, meski tak sengit, persaingan dan kompetisi tetap ada. Karena kebiasaan turun di SCS (special competition stage) di banyak event offroad di masa lalu, Hendri Kurniawan dan Anthony Agustrian dari Tim Sisingamangaraja tetap tampil maksimal. Pada hari pertama tiga PRC panjang langsung dilibas hingga batas waktu pukul 22.00. Dari rawa-rawa, menyeberang selokan dan medan lumpur, hingga menerabas hutan dari kaki bukit sampai puncak.
Awa, panggilan Hendri Kurniawan, seorang pembalap motocross, pembalap speed offroad, offroader kompetisi, dan kemudian juga sangat menikmati adventure offroad dalam usianya yang kini sudah 70 tahun, pun tak segan turun dari mobil dan turut menarik tali plasma dari winch, menggantikan navigator yang kelelahan.
“Hahaha, ya senang ketemu teman-teman, sehat-sehat semua,” kata Awa sambil tersenyum lebar.
Begitu pula yang disampaikan Ayub, offroader yang juga dedengkot LJ yang mendampingi Kapolres Kutai Kartanegara. “Alhamdulillah, panjang umur,” kata Ayub merujuk wabah COVID-19 yang di Balikpapan juga merenggut nyawa ribuan orang.
Lepas tengah hari Minggu, para peserta yang seluruhnya terdiri dari 23 tim dengan 46 mobil kembali berkumpul di lapangan dekat jalan raya Grand City Boulevard. Nama-nama tim, yang adalah nama para pahlawan, pun bergantian disebut dan para peserta mengambil hadiahnya. Om Awa dan Tony yang mengusung nama Tim Sisingamangaraja mendapat sebuah mesin cuci, tim Bung Tomo yang diawaki Ketua Pengcab IOF Balikpapan H Arin Tafnida membawa pulang televisi layar lebar, sepeda gunung dari Kapolres Kukar tersebar ke banyak tim.
“Yang penting itu tadi, silaturahmi tersambung kembali. Terimakasih kepada para peserta yang sudah berlomba dengan gembira, kepada para sponsor yang sudah berpartisipasi: ada Bank Syariah Indonesia, showroom mobil RIM, Berkah Karya Kaltim-Haji Sani, BBS-Haji Burhan, P2O, Mandau Berlian Sejati, Adi Motor, Kapolres Kukar, ... terimakasih banyak,” kata Rizky merincikan.
“Juga para marshal yang sudah membuat lomba berlangsung adil,” timpal Herry.
“Jangan lupa, insya Allah Oktober nanti akan ada event lagi di arena Grand City ini. Jadi sudah boleh siap-siap dari sekarang,” kata Ibramsyah, offroader dari klub P2O.