Samarinda (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengatakan model tambak ikan nila salin yang efektif dikelola Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan di Karawang, Jawa Barat, bisa diadaptasi untuk diterapkan di Balikpapan.
"Model ini, yang telah diresmikan oleh Presiden minggu lalu, kini akan kami terapkan di Balikpapan dengan dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan instansi berkaitan di Kaltim, bekerja sama dengan pemerintah di kabupaten/kota," ungkapnya di Samarinda, Senin.
Dikemukakan Akmal bahwa model tambak ikan nila di Karawang, yang dikelola oleh UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan telah berhasil mengelola area sekira 84 hektar. Ini adalah contoh yang harus dikembangkan ke seluruh daerah di Indonesia, terkhusus di Kaltim.
"Untuk di Kaltim, dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kita akan menghadapi peningkatan jumlah penduduk dan tentunya kebutuhan pangan ikan juga bertambah," tuturnya.
Akmal melanjutkan model tambak ikan nila ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga sangat ekonomis dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat lokal.
"Kita akan membuat contoh pertama di Balikpapan. Saya telah berbicara dengan Wali Kota Balikpapan, dan pemkot sana telah menyiapkan lahan seluas 100 hektar untuk pengembangan tambak ikan," ucapnya.
Akmal menerangkan, KKP telah memberikan lampu hijau untuk pengembangan tambak ikan di Kaltim. Ia berharap bahwa dengan bimbingan dari KKP, model tambak ikan nila yang sama dapat segera diimplementasikan di Balikpapan.
"Ini adalah langkah maju bagi Kaltim dalam mencapai ketahanan pangan dan memperkuat ekonomi lokal," ucap Malik.
Upaya pengembangan tambak ikan ini, diharapkan Akmal tidak hanya meningkatkan produksi ikan nila di Kaltim, tetapi juga memberikan peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
"Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta keterlibatan aktif masyarakat, maka model tambak ikan nila yang dikembangkan menjadi salah satu pilar penting dalam kedaulatan pangan berkelanjutan di Kaltim.(Adv)