Balikpapan (ANTARA) - Pemain Borneo FC Samarinda tampil pincang saat menaklukkan Madura United dengan skor 0-4 dalam lanjutan ke 31 Liga 1 Indonesia di Stadion Batakan, Kota Balikpapan, Rabu (17/4).
"Kami memang tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh dalam laga ini," kata Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra dalam jumpa pers di Balikpapan, Rabu.
Dalam laga itu, lini tengah Borneo FC tanpa di perkuat oleh Wiljan Pluim, perannya digantikan oleh Kei Hirose yang sebelumnya bermain sebagai gelandang bertahan.
Adapun posisi gelandang sebagai pertahanan di isi oleh pemain berusia muda yakni Rivaldo Pakpahan.
Di lini depan, hanya M Sihran pemain reguler yang bermain. Bahkan dalam laga itu, Sihran yang biasa bermain di kanan bergeser menjadi penyerang sayap kiri menggantikan posisi dari Stefano Lilipally.
Sementara itu, peran Sihran di gantikan oleh Terens Puhiri, adapun untuk striker murni, Felipe Cardenazzi digantikan oleh Nur Hardianto.
Baik Pluim, Lilipally, maupun Gandenazzi juga nampak tak terlihat dapat daftar susunan pemain (DSP) dalam laga itu.
"Mereka semua cedera dan ada yang tidak fit," jelas Pieter.
Tak hanya ketiga pemain tersebut, Borneo FC juga harus ditinggalkan empat pemain mudanya, seperti Fajar Fathur Rahman, Daffa Fasya, Ikhsanul Zikrak, dan I Komang Teguh Trisnanda.
"Ke empat pemain itu, saat ini sedang berjuang untuk membawa nama Indonesia untuk berlaga di Piala Asia U23 Qatar," tutur Pieter.
Kendati harus ditinggalkan sejumlah pemainnya, Borneo FC yang sudah dipastikan lolos ke babak Championship tetap berusaha tampil maksimal.
"Kami memanfaatkan sekuat yang ada, sisi positifnya menambah jam terbang pemain lainnya," ungkapnya.
Di sisi lain, Pieter cukup menyesalkan hasil akhir dalam laga ini mengingat Borneo FC harus mengalami kekalahan yang cukup telak.
"Ini merupakan sebuah pelajaran buat kami untuk laga berikutnya agar tampil lebih baik lagi," ujar Pieter.