Samarinda (ANTARA Kaltim) – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1435 Hijriah bukanlah sekedar ungkapan rasa syukur dan kegiatan rutin, melainkan penuh makna. Karena melalui peringatan hari besar Islam, diantara sesama muslim akan semakin terjalin erat hubungan silaturrahim.
“Dengan hikmah Isra Mi’raj Rasulullah SAW, marilah kita tingkatkan dan terus gelorakan semangat membangun Kaltim yang lebih baik, lebih maju dan sejahtera. Jadikan ini sebagai momentum untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Utamanya dengan menjalankan kewajiban agama, khususnya shalat lima waktu yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW ketika beliau di Isra dan di Mi’rajkan,†kata Awang Faroek pada Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Islamic Center, Samarinda, Selasa (27/5) malam.
Awang Faroek menjelaskan saat ini pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terus berusaha membangun bangsa dan negara ke arah yang lebih baik, maju dan sejahtera. Di Kaltim, dengan Visi Kaltim Maju 2018 dalam pelaksanaan pembangunan di bidang agama, menekankan pada upaya menjadikan masyarakat Kaltim yang religius dan berakhlak mulia yang juga merupakan program strategis pembangunan bidang keagamaan secara nasional.
Penyelenggaraan fungsi pendidikan agama dan keagamaan dengan pendirian lembaga pendidikan dari tingkat raudhatul athfal, ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, sampai perguruan tinggi, berada dalam kondisi sejajar. Atau “duduk sama rendah, tegak sama tinggiâ€, dengan lembaga pendidikan umum, baik dari segi kapasitas tenaga pengajar, prestasi siswa dan mahasiswa, maupun sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia.
“Kita juga terus meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan, seperti penyelenggaraan ibadah haji, pelayanan nikah, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan melalui lembaga pengelola zakat, wakaf dan penyelenggaraan ibadah haji,†jelasnya.
Demikian halnya dalam pembinaan kerukunan intern dan antar umat beragama, Pemprov Kaltim melakukan langkah strategis, yaitu membudayakan kerukunan dengan pendekatan sosiologis dan kultural. Terbentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sangat mendukung harmonisnya kerukunan umat beragama di Kaltim.
“Kita memegang prinsip kemerdekaan beragama, namun penodaan agama dan penyalahgunaan kebebasan beragama yang tanpa batas tidak dapat dibenarkan dari segi hukum, konstitusi dan hak asasi manusia. Dengan harmonisasi antar umat beragama, kita yakin kehidupan masyarakat di Kaltim juga akan senantiasa aman dan damai,†ujarnya.
Menurut dia, meskipun situasi bangsa dan negara dewasa ini, khususnya di Kaltim dalam keadaan relatif aman dan terkendali, namun diperlukan kewaspadaan di semua pihak terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat.
Hal ini dikemukakan menyusul akan dilaksanakannya pemilihan presiden dan wakil presiden pada 9 Juli 2014. Karena, pada setiap pesta demokrasi, suhu politik pasti akan meningkat yang tidak jarang juga berpotensi pada terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Marilah kita bersama terus berusaha menjalin kekompakan, persatuan dan kesatuan. Jangan sampai terjadi pertikaian dan permusuhan, terlebih lagi yang bernuasa SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Jangan sampai berseteru, berseberangan, bertikai apalagi bermusuhan hanya karena perbedaan pilihan pada calon pemimpin bangsa,†imbaunya.
Turut hadir pada kesempatan itu, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Nono Suharsono, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kaltim H Saifi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim H Hamri Has, Imam Besar Masjid Islamic Center KH Fahruddin Wahab dan Ketua Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Awang Darma Bhakti, serta penceramah asal IAIN Antasari Banjarmasin, Prof Dr H Ahmad Khairuddin. (Humas Prov Kaltim/her)
Gubernur : Momentum untuk Kaltim Lebih Maju dan Sejahtera
Jumat, 30 Mei 2014 8:49 WIB