Samarinda (ANTARA Kaltim) – Banjir dan jalan rusak masih saja dijumpai di kota-kota besar Kaltim. Terutama Samarinda yang merupakan ibu kota provinsi. Hal tersebut diungkapkan Hadi Mulyadi, Wakil Ketua DPRD Kaltim setelah melaksanakan reses di Samarinda beberapa waktu lalu.
“Selain mengenai banjir dan jalan rusak, keluhan lainnya yang mengganggu aktivitas warga Samarinda adalah masih seringnya byar-pet. Ini merupakan masalah klasik, dan tentunya harus menjadi perhatian khusus kawan-kawan di DPRD Kaltim lainnya, termasuk Pemerintah Provinsi dan Pemkot Samarinda untuk bersinergi lebih baik mengatasi masalah-masalah yang ada,†papar politikus PKS ini.
Selama kegiatan reses, Hadi juga melakukan aksi silaturahmi dengan masyarakat Jalan Lambung Mangkurat, Loa Janan Ilir, Jalan Gelatik, Jalan Juanda serta Samarinda Seberang. Hadi juga mengungkapkan masyarakat yang dikunjunginya, antusias menerima kedatangan diirnya untuk mendengar berbagai keluhan.
“Mengenai masalah banjir, Pemerintah Provinsi telah mengalokasikan dana Rp 625 miliar untuk penanggulangan masalah banjir. Hanya program tersebut masih saja mengalami beberapa hambatan. Salah satunya pembebasan lahan,†urai Hadi.
Di lain sisi, Hadi Mulyadi juga mengatakan, mengenai jalan-jalan rusak, pengecoran jalan-jalan lingkungan dan jalan utama di Kota Samarinda telah didanai oleh APBD Kaltim. Terkait air bersih, Pemprov serta DPRD Kaltim juga membantu pembangunan sejumlah instalasi air bersih untuk PDAM di Kota Samarinda.
Menanggapi listrik yang masih byar-pet, Hadi berharap hal tersebut tidak terjadi lagi dengan dibangunnya sejumlah pembangkit listrik. (Humas DPRD Kaltim/adv/aul/dhi/met)
Banjir dan Byar-Pet Keluhan Utama
Senin, 7 April 2014 7:03 WIB