Jakarta (ANTARA) - Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menembus hingga 7.180 pada akhir 2023.
"Kami masih percaya IHSG hingga akhir tahun nanti bisa naik ke 7.180 karena secara valuasi masih sangat murah," ujar Adrian dalam acara Capital Market Summit & Expo 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, kondisi Price Earning Ratio (PER) IHSG saat ini berada di level 13-13,5 kali. Secara standar deviasi dibandingkan rata-ratanya, lanjut Adrian, PER tersebut sangat murah karena rata-rata di atas 14-15 kali.
"Jadi jika ke depan terdapat gejolak dari sisi global, maka harusnya dampaknya ke IHSG tidak terlalu signifikan karena secara valuasi sudah cukup menarik," kata Adrian.
Adrian menuturkan, kondisi PER yang cukup baik didukung dengan situasi ekonomi yang sudah berubah menjadi lebih baik, salah satunya defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) yang jauh lebih baik.
Baca juga: Kuota BBM ditambah hingga IHSG kembali menguat
Ia memperkirakan CAD akan naik menjadi 0,7 persen pada 2023 dan 1,7 persen pada 2024, tetapi masih jauh di bawah level 2019.
"Ini menjadi opportunity meskipun kita memasuki tahun Pemilu, meskipun terjadi slow down dari sisi pertumbuhan, tetapi dari sisi valuasi seharusnya ini menjadi bantalan untuk antisipasi resiko," ujar Adrian.
Pada penutupan perdagangan saham di BEI hari ini pukul 16.00 WIB, IHSG tercatat naik 44,27 poin atau 0,66 persen berada di level 6.758,79.
Frekuensi perdagangan IHSG tercatat sebanyak 1.152.118, dengan volume perdagangan sebanyak 18,38 miliar saham dan nilai transaksi harian sebesar Rp8,68 triliun.
Baca juga: Pasar saham tumbuh positif hingga penjualan obligasi
IHSG diproyeksikan tembus 7.180 pada penghujung 2023
Jumat, 27 Oktober 2023 19:38 WIB