Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperkirakan jumlah pendaftar seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023 untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mencapai 10 ribu orang.
“Jumlah PPPK 2023 yang dibutuhkan Pemprov Kaltim mencapai 4.427 formasi terbagi dalam formasi guru sebanyak 2.493 formasi, kemudian tenaga kesehatan sebanyak 1.600 formasi, dan tenaga teknis 334 formasi,” ujar Analisis Kepegawaian Ahli Muda Bidang Pengadaan Pemberhentian, dan Informasi (PPI) ASN, BKD Kaltim Reza Febriyanto di Samarinda, Sabtu.
Pada kategori formasi tenaga teknis, kualifikasi pendidikan yang dibuka antara lain jurusan kehutanan, pertanian, pariwisata, ekonomi syariah, hingga sistem informasi.
“Jumlah PPPK 2023 yang dibutuhkan Pemprov Kaltim mencapai 4.427 formasi terbagi dalam formasi guru sebanyak 2.493 formasi, kemudian tenaga kesehatan sebanyak 1.600 formasi, dan tenaga teknis 334 formasi,” ujar Analisis Kepegawaian Ahli Muda Bidang Pengadaan Pemberhentian, dan Informasi (PPI) ASN, BKD Kaltim Reza Febriyanto di Samarinda, Sabtu.
Pada kategori formasi tenaga teknis, kualifikasi pendidikan yang dibuka antara lain jurusan kehutanan, pertanian, pariwisata, ekonomi syariah, hingga sistem informasi.
Reza menjelaskan proyeksi 10 ribu pendaftar ASN PPPK 2023 di lingkungan kerja Provinsi Kalimantan Timur merujuk jumlah tenaga honorer saat ini mencapai 11 ribu orang. Sedangkan akses pendaftaran PPPK hanya ditujukan bagi para honorer itu.
"Jumlah pendaftar bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari jumlah formasi yang dibutuhkan atau 10-11 ribu lebih pelamar," katanya.
Baca juga: Pemprov Kaltim sampaikan jadwal seleksi CASN bergeser tiga hari
Reza mengatakan jika masa perekrutan untuk seluruh formasi menjadi satu waktu pelaksanaan, proses seleksi administrasi akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Alasannya, keterbatasan sumber daya manusia di BKD Kaltim.
"Jumlah pendaftar bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari jumlah formasi yang dibutuhkan atau 10-11 ribu lebih pelamar," katanya.
Baca juga: Pemprov Kaltim sampaikan jadwal seleksi CASN bergeser tiga hari
Reza mengatakan jika masa perekrutan untuk seluruh formasi menjadi satu waktu pelaksanaan, proses seleksi administrasi akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Alasannya, keterbatasan sumber daya manusia di BKD Kaltim.
“Peserta itu juga biasanya mengirim lamaran menjadi PPPK jelang berakhirnya masa pendaftaran. Padahal, kami harus verifikasi datanya. Pada masa seperti itu, kami harus kerja ekstra,” katanya.
Sistem perekrutan PPPK pada tahun-tahun sebelumnya, menurut Reza, terjadwal dengan masing-masing bidang yang memiliki waktu tersendiri.
“Seperti guru itu rekrutmen lebih awal, lalu lanjut rekrutmen tenaga kesehatan, baru tenaga teknis. Jika seperti itu, kami masih bisa membagi jadwal sehingga bisa tersusun lebih teratur,” tuturnya.
Namun, Reza berharap proses perekrutan PPPK di Kaltim dapat berjalan dengan baik karena badan kepegawaian daerah telah memproyeksikan jumlah pendaftar.
Baca juga: Formasi lowongan ASN Kaltim akan dipublikasikan 16 September
Baca juga: Formasi lowongan ASN Kaltim akan dipublikasikan 16 September