Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari meraih penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), yang diserakhan langsung Ketua Umum Baznas Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, di hotel Grand Tiga Mustika, Balikpapan pada acara seminar zakat nasional, Rabu.
Penghargaan tersebut diteriman Asisten Bidang Kesra dan Humas Setkab Kukar H Bahrul, karena disaat bersamaan Rita Widyasari menghadiri kunjungan Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) di Balikpapan.
Penghargaan tersebut kata KH Didin Hafidhuddin diberikan karena perhatian, dukungan dan kepedulian pejabat pemerintah, dalam mengembangkan pengelolaan zakat didaerah.
"Selamat, terimaksih atas dukungan dan perhatiannya kepada BAZ di daerah," ujar KH Didin Hafidhuddin saat menyerahkan penghargaan itu.
Semetara, H Bahrul usai menerimakan penghargaan itu mengatakan, dukungan formal yang telah diberikan Pemkab Kukar kepada BAZ daerah, yaitu menerbitkan Perda nomor 9 tahun 2008 tentang pengelolaan zakat, kemudian menerbitkan SK Bupati tentang penunjukan Baznas Kukar yang dilakukan dalam periode tiga tahun sekali.
Pemkab Kutai Kartanegara lanjut dia menerbitkan Instruksi Bupati kepada SKPD dan perusahaan di wilayah itu tetang intensifikasi zakat dengan membentuk dan mengaktifkan UPZ di lingkungan kerja masing-masing.
Sedangkan untuk dukungan operasional, Pemkab Kutai Kartanegara memberi bantuan hibah kepada BAZ mulai 2006 hingga saat ini.
"Pemkab Kukar juga mendukung pembangunan kantor Sekretariat BAZ dengan konsep sekretariat bersama dan terintegrasi dengan lembaga agama Islam lainnya serta memberikan dukungan seremonial untuk mensponsori acara gerakan sadar zakat yang dimulai oleh bupati kemudian diikuti pejabat lainnya serta mensponsori silaturahmi dengan mustahiq (penerima zakat.red) yang dilanjutkan peyerahan zakat infaq dan sadaqah," ujarnya.
Ketua BAZ Kutai Kartanegara H Encek Mugnidin mengatakan, sejak 2009 BAZ telah melakukan berbagai program dan terus meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya.
Program yang sudah dilaksankan kata dia diantrannya, menerima, mengumpulkan dan mehimpun zakat infaq dan sadaqah (ZIS), dengan rata-rata pertahun Rp785 juta atau 8,8 persen dari potensi zakat di Kutai Kartanegara.
ZIS tersebut kemudian didistribusikan kepada mustahiq 8 asnaf (faqir, miskin, amil, muallaf, fisabilillah, ibnussabil, garimin dan riqab) yang berjumlah 9.816 atau 89,2 persen dari jumlah keluarga muslim miskin, dengan nilai distribusi rata-rata Rp362.659 per keluarga.
Dikatakan Encek, program tersebut dilaksankan dengan kegiatan pembagian uang kepada mustahiq, bantuan biaya untk guru TK/TPA, bantuan fisabilillah dan untuk masjid dan mushola, bantuan operasional pondok pesantren dan panti asuhan, bantuan biaya sekolah, bantuan biaya pengobatan, khitanan, serta bantuan korban kebakaran dan bencana alam.
Selain itu BAZ Kutai Kartanegara juga mendayagunakan ZIS dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi dan beasiswa untuk anak dari keluarga mustahiq.
"Program pemberdayaan ekonomi ini baru dilaksanakan sejak 2013 dengan jumlah dana Rp360 juta lebih," kata Encek yang hadir pada acara tersebut.
Selanjutnya, Encek berharap agar muslim Kutai Kartanegara yang ingin berzakat agar mempercayakan kepada BAZ Kukar.
"Silahkan datang ke sekretariat kami di Masjid Agung Sultan Sulaiman Teggarong, Insyaallah kami akan menyalurkan kepada yang berhak menerimanya," demikian harapnya. (*)