Samarinda (ANTARA) - Komandan Dermaga Mahakam Ulu Sungai Kunjang Kota Samarinda Pabbenteng menerangkan bahwa situasi arus mudik dengan menggunakan transportasi sungai pada saat ini hanya memberangkatkan penumpang rute Samarinda-Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, dengan kapal yang berlayar sebanyak dua unit.
“Hari ini kapal angkutan sungai hanya memberangkatkan penumpang jurusan Samarinda-Melak, yang kita lepas dengan dua unit kapal,” ujar Pabbenteng usai melepas keberangkatan KM Barokah 08 dan KM Barokah 03 di Samarinda, Kamis.
Ia menjabarkan, untuk KM Barokah 08 tujuan Melak tercatat memuat 89 orang penumpang, lima ton barang angkutan, dan 17 unit sepeda motor.
Sedangkan, untuk KM Barokah 03 jurusan Samarinda-Melak, mencatat muatan 66 orang penumpang, tidak ada barang angkutan dan 14 unit sepeda motor.
“Untuk total keseluruhan penumpang kapal sungai yang berangkat dari Dermaga Samarinda Ulu Sungai Kunjang Kota Samarinda berjumlah 155 orang,” kata Pabbenteng.
Ia menyatakan, jumlah ini masih bisa bertambah lagi ketika kapal tersebut singgah di Dermaga Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
Selain itu, Komandan Dermaga tersebut juga menambahkan, karena Kapal Sungai Mahakam ini masih bersifat tradisional sehingga penumpang masih bisa bertambah di sepanjang perjalanan.
Ia melaporkan seluruh tiket kapal sudah terjual habis hingga lebaran, baik itu kapal Samarinda menuju Kutai Barat maupun sebaliknya.
Kepada para penumpang agar membeli tiket tiga hari sebelum keberangkatan. Untuk harga tiket bervariasi, tiket Samarinda-Melak maupun sebaliknya untuk lantai satu per orang dihargai sekitar Rp200 ribu dan lantai dua sekitar Rp180 ribu.
Sedangkan Samarinda - Mahakam Ulu tiket berkisar Rp450 ribu di lantai satu dan sekitar Rp390 ribu untuk lantai dua, sedangkan untuk motor dihargai sama dengan satu orang di lantai satu.
“Untuk arus mudik penumpang kapal sungai pada hari ini cukup normal dibandingkan kemarin, terdapat penurunan jumlah penumpang dengan selisih 101 penumpang, memang puncaknya sejak 18-19 April,” tutup Pabbenteng.