Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Mahakam Ulu (DKPP Mahulu), Kalimantan Timur, Saripudin mengatakan, tahun ini pihaknya berhasil menambah luas tanaman padi mencapai 3.350 hektare (ha).
"Realisasi tanam padi seluas itu capaiannya sebesar 83,75 persen jika dihitung berdasarkan target penambahan tahun ini yang seharusnya terealisasi seluas 4.000 ha," ujar Saripudin dihubungi dari Samarinda, Senin.
Luas panen padi di Kabupaten Mahulu tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya mencapai 232.220 ha, sehingga jika ditambah dengan realisasi tanam tahun ini yang seluas 3.350 ha, maka total menjadi 237.570 ha.
Realisasi penambahan tanaman padi yang seluas itu, katanya, penanamannya dilakukan bervariasi, ada yang sudah panen dan ada yang belum.
Untuk yang belum panen karena penanamannya dilakukan pada Oktober-November 2022, sehingga pihaknya memprakirakan masa panen bisa dilakukan pada kisaran Januari-Maret 2023.
Tambahan luas tanam 3.350 ha tersebut belum termasuk penanaman seluas 500 ha yang dikoordinir oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Mahulu, yakni adanya bantuan tanam padi seluas Rp2 juta per ha yang anggarannya dari Dana Desa.
Ia melanjutkan, untuk bantuan penanaman padi seluas 4.000 ha, tahun ini APBD Mahulu telah mengalokasikan total Rp8 miliar atau tiap hektare mendapat bantuan Rp2 juta.
Bantuan tanam padi senilai itu sebagai upaya untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan, sehingga warga bisa bisa bersama-sama menanam padi, karena budaya tanam padi Mahulu dilakukan secara gotong royong dan bergantian dari lahan satu ke lahan lainnya.
"Mengingat tahun ini baru terealisasi 3.350 ha, maka kekurangannya yang seluas 650 ha harus dilanjutkan tahun depan, tentu saja kami optimistis tahun depan tercapai karena waktu untuk melakukan sosialisasi lebih panjang," ujarnya.
Tahun ini, katanya, anggaran untuk bantuan menanam padi masuknya di APBD Perubahan, sehingga waktu untuk melakukan sosialisasi terbatas, sedangkan untuk tahun depan masuk di APBD Murni sehingga memiliki waktu lebih lama, ditambah sebagian besar petani sudah mengetahui proses dan alur penerimaan bantuan tanam padi.
"Melalui bantuan ini diharapkan hasil panen padi meningkat. Tahun ini rata-rata padi gunung di Mahulu menghasilkan gabah kering giling 2,6 ton per ha, sedangkan tahun depan produktivitasnya paling tidak sama dengan tahun ini, syukur bisa berproduksi 3 ton GKG per ha," ucap Saripuddin.