Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menginvestasikan lebih dari Rp200 miliar untuk memperkuat keamanan siber, kata Komisaris Utama Purbaya Yudhi Sadewa, Rabu.
“Kami telah meningkatkan keamanan siber (kami) dengan menginvestasikan lebih dari Rp200 miliar. Kami mempekerjakan seorang ahli keamanan siber dan melatih atau meningkatkan personel kami," katanya dalam konferensi pers pada seminar internasional yang diadakan oleh LPS di Nusa Dua, Bali.
Dia ingat bahwa segera setelah mengambil alih jabatan komisaris utama LPS, dia telah mengundang peretas untuk menguji keamanan siber perusahaan dengan mematikan halaman rumah LPS dalam lima detik.
"Hari ini (keamanan siber) kami bagus. Kami memiliki sistem inti terintegrasi yang baik. Terbukti pada pertengahan 2021, jumlah serangan (ransomware) mencapai 200 ribu sehari," katanya.
Pada pertengahan 2021, berkat keamanan siber yang lebih kuat di LPS, ancaman serangan ransomware yang diluncurkan pada akhir pekan, yang dapat memengaruhi hari kerja biasa, dapat segera diatasi, tambahnya.
Sebelumnya, LPS menggelar forum kedua Asia-Pacific Regional Committee International Association of Deposit Insurers (APRC IADI) dengan tema "Cybersecurity and Corporate Risk Management for Deposit Insurers", pada 6-7 November di Bali.
“Kunjungan studi dua hari oleh para ahli (keamanan siber) ini bertujuan untuk memperkaya dan memberikan pengetahuan dan keterampilan penting kepada para peserta tentang keamanan siber dan manajemen risiko perusahaan yang komprehensif,” katanya.
Forum ini mempertemukan lebih dari 100 peserta dari 30 negara.