Samarinda (ANTARA Kaltim)-Dalam lima tahun terakhir Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya membangun serta mendorong kegiatan penduidikan berkualitas dan bisa dirasakan seluruh masyarakat. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kaltim yang berdaya saing tinggi, sehingga mampu memenangkan persaingan dunia yang kian ketat.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Kaltim, di bawah kepemimpinan Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak, salah satunya adalah mewujudkan alokasi anggaran pendidikan mencapai 20 persen dari total APBD. Tidak heran jika anggaran pendidikan Kaltim mengalami peningkatan luar biasa, yakni dari Rp879,98 miliar pada 2008 menjadi Rp2,09 triliun pada 2012.
Guna mencapai pendidikan berkualitas, Pemprov menggelontorkan program bantuan pendidikan berupa Beasiswa Kaltim Cemerlang (Cerdas, Merata dan Prestasi Gemilang) yang dilaksanakan sejak 2009 meliputi perbaikan pada pelayanan pendidikan.
Diantaranya dengan memberikan beasiswa kepada siswa siswi serta mahasiswa yang berprestasi dan tidak mampu. Hingga 2013, setidaknya 187 ribu orang telah menikmati program tersebut. Bahkan, program ini berhasil menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemberi beasiswa terbesar se-Indonesia melalui APBD.
Selain itu, penambahan penghasilan guru melalui pemberian insentif dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan guru di semua jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta serta tutor PAUD yang angkanya bisa mencapai Rp3 jutaan per orang.
Selai itu, melalui program wajib belajar 12 tahun berupa bantuan operasional sekolah bagi pelajar yang diarahkan berupa bantuan kepada siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar di sekolah menengah atas dan sederajat Rp1 juta dan SMK sebesar Rp1,5 juta per siswa serta sekolah gratis.
Peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan berupa pembangunan/penambahan ruang kelas baru maupun unit sekolah baru serta rehabilitasi sekolah rusak. Termasuk pengembangan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dimana pada 2008 belum ada.
Pada 2010 terbangun 24 RSBI dan terus meningkat menjadi 44 RSBI pada 2012 yang tersebar di 11 kabupaten/kota. Diantaranya, Samarinda dan Balikpapan serta Bontang dan Tarakan, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser dan Bulungan, Berau dan Nunukan.
“Diharapkan hingga 2013 minimal satu RSBI terbentuk di setiap kabupaten dan kota. walaupun keputusan Mahkamah Konstituasi mambubarkan RSBI, namun Kaltim tetap melakukan pengembangan sekolah-sekolah unggulan di daerah,†kata Gubernur Awang Faroek Ishak dalam setiap kesempatan.
Termasuk peningkatan kualitas guru melalui peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru ke jenjang yang lebih tinggi khususnya bagi guru SD/MI minimal sarjana (S1) atau setara D/IV bahkan sampai pendidikan S2 dan S3.
Bantuan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasaran pendidikan tinggi melalui pengembangan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Melalui alokasi dana pendidikan 20 persen dari APBD provinsi dilakukan pengembangan program melek huruf hingga 2012 telah mencapai 97,26 persen.
Kemudian angka partisipasi kasar (APK) sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dari 100,95 persen pada 2008 menjadi 107,76 persen pada 2012. Sementara untuk APK SLTP?MTs dari 87,53 persen pada 2008 menjadi 97,63 persen pada 2012. Sedangkan APK tingkat SMA/MA sebesar 69,89 persen menjadi 80,08 persen atau berada diatas rata-rata nasional 68,67 persen.
Selanjutnya, angka partisipasi murni pada semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan untuk usia 7-12 tahun sebesar 94,37 persen. Pada usia 13-15 tahun mencapai 74,37 persen, sedangkan usia 16-18 tahun 59,75 persen.
Selain itu, untuk pengembangan pendidikan seni dan budaya sekaligus sebagai tempat mengasah bakat warga Kaltim, maka Pemprov segera membangunkan Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) di Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
Telah diterima 160 mahasiswa angkatan pertama pada empat jurusan (seni tari, etnomusikologi, kriya seni dan televisi). Proses perkuliahan dititipkan sementara di Universitas Mulawarman dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan pada 2013 dilakukan penerimaan mahasiswa angkatan kedua.
Sedangkan untuk mendukung terhadap pengembangan sektor sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi segera dibangun Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan.
Kampus ITK Balikpapan segera dibangunkan diatas lahan seluas 300 hektare dan tahap pertama dilakuakn pembangunan satu unit gedung di atas lahan seluas 60 hektar. untuk mahasiswa ITK telah diterima 100 orang untuk angkatan pertama dan 2013 telah dilakukan penerimaan angkatan kedua untuk jurusan teknik sipil, mesin, elektro, kimia dan perkapalan.
“Sumber daya manusia diarahkan untuk dapat mengelola sumber daya alam di Kaltim. Sejalan dengan prioritas pembangunan Kaltim sebagai lumbung energi nasional,†jelas Awang Faroek Ishak.(Humas Prov kaltim)
Pemprov Kaltim Berikan Beasiswa untuk 187 Ribu Orang
Selasa, 10 September 2013 0:01 WIB