Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan hasil uji petik menemukan 25 kapal tidak menyiapkan dan merawat perangkat keselamatan.
"Pada KM Umsini misalnya, ada sekoci yang dereknya macet sehingga tidak bisa diturunkan. Itu harap segera diperbaiki," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Bobby Mamahit di Balikpapan, Minggu.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub menggelar uji petik dan inspeksi di Pelabuhan Semayang, Balikpapan pada Minggu. Uji petik dilakukan terhadap 1.200 unit kapal yang disiapkan untuk mudik Lebaran tahun 2013.
Kapal Motor (KM) Umsini adalah kapal penumpang milik PT Pelni yang sudah berumur 29 tahun. Kapal itu tengah sandar di Pelabuhan Semayang. Rute pelayarannya adalah Balikpapan-Baubau-Makassar-Nunukan-Pantoloan-Parepare-Tarakan-Tolitoli.
Mamahit minta kepada nahkoda agar melumasi kabel-kabel dan katrol pada sekoci yang macet itu. Menurut dia, KM Umsini masih sangat layak berlayar namun harus mendapat perawatan dan pemeliharaan maksimal.
"Mohon juga dicek pelampung penolong, berapa jumlahnya, sesuai tidak dengan jumlah orang di kapal. Juga alat pemadam api, bagaimana kondisinya," tegas Mamahit.
Selain KM Umsini, dari 25 kapal tersebut, yang bermasalah umumnya alat-alat keselamatan dan piranti pemadam kebakaran. Biasanya pelampung atau jaket penyelamat yang kurang jumlahnya, atau kondisinya yang sudah tidak layak pakai.
Pada tabung pemadam kebakaran kebanyakan sudah kadaluwarsa, dimana bubuk pemadam api di dalam tabung sudah membeku. Dalam keadaan seperti itu, ketika diarahkan ke api, tidak akan keluar busa yang akan menutup api dari suplai oksigen yang membuat api berkobar.
Selain di Balikpapan, uji petik diselenggarakan juga di Pelabuhan
Tanjung Perak-Surabaya, Tanjung Mas-Semarang, Tanjung Priok-Jakarta, Merak-Banten, Belawan-Medan, Bakauheni-Lampung, dan Pelabuhan Makassar.
Pilihan terhadap pelabuhan-pelabuhan tersebut adalah kepadatan arus mudik setiap tahunnya.
"Jadi tidak semuda dari 52 pelabuhan di Indonesia kami periksa. Hanya untuk pelabuhan-pelabuhan yang padat arus mudiknya," lanjut Mamahit.
Mengenai antisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan mencapai 30 persen, Kemenhub meminta PT Pelni menambah armada. Pelni pun menyediakan 25 kapal.
Selain Pelni, sejumlah perusahaan pelayaran swasta juga melayani dengan kapal ro-ro sebanyak 26 unit kapal, 67 kapal feri cepat dan sekitar 1.000 kapal swasta serta 80 kapal perintis. (*)