Jakarta (ANTARA) - IMAX pada Minggu (20/3) waktu setempat mengumumkan telah meraup 10 miliar dolar AS (Rp143,4 triliun) untuk pendapatan kotor sepanjang sejarah perusahaan yang berasal dari rilis film panjang naratif dan non-dokumenter box office global.
Dikutip dari Deadline, Senin, berita itu muncul setelah perusahaan teknologi layar lebar itu kembali mencapai rekor pangsa box office pada tahun lalu dan mencapai peforma kuartal keempat terbaik sejak 2019.
Setelah lebih dari 30 tahun menjadi platform dokumenter dan jaringan di museum sains dan institusi lain dengan film seperti "T-Rex: Back to the Cretaceous", IMAX mengubah bisnis mereka dengan mengembangkan teknik pascaproduksi eksklusif dan membawa film Hollywood ke auditorium mereka dengan rilis ulang film "Apollo 13" karya Ron Howard pada 2002.
Hal tersebut mendorong permintaan dari pembuat film, studio, hingga penonton bioskop. IMAX memperluas jaringan globalnya ke wilayah utara dengan 1.664 layar multipleks di 85 negara.
IMAX sendiri menghasilkan 36,2 juta dolar AS (Rp518,8 miliar) di seluruh dunia dari debut global film "Spider-Man: No Way Home".
Selama akhir pekan pembukaan “No Way Home”, IMAX menyerap 22 juta dolar AS (Rp315,3 miliar) dari 407 auditorium di AS dan Kanada, menjadikannya pendapatan akhir pekan domestik IMAX tertinggi ketiga di bulan Desember dan terbaik kelima di antara perusahaan proyektor film secara keseluruhan.
Kehadiran IMAX juga mendorong penjualan tiket film "Dune" karya sutradara Denis Villeneuve, meskipun film tersebut juga tersedia di HBO Max selama bulan pertama.
IMAX menyerap 9 juta dolar AS (Rp128,9 miliar) dari 404 layar bioskop di AS atau 22 persen dari debut akhir pekan film "Dune". Penjualan tiket global film ini akhirnya melonjak hingga 50 juta dolar AS (Rp716,4 miliar) untuk format IMAX.
Sutradara Villeneuve menggunakan IMAX untuk "Dune", dengan pemformatan gambar menghasilkan rasio aspek 1,90:1 pada semua layar IMAX dan 1,43:1 pada layar tertentu.
Hingga saat ini, IMAX telah menyerap 47,6 juta dolar AS (Rp682 miliar) dari film "The Batman" di box office global, dengan 28,5 juta dolar AS (Rp408,4 miliar) di antaranya dari wilayah Amerika Utara. Sementara di wilayah lain, IMAX menghasilkan 2 juta dolar AS atau 17 persen dari "The Batman” yang debut di 440 layar IMAX di China akhir pekan lalu.
Selain itu pada akhir pekan lalu, penayangan film “Crunchyroll” telah menyumbang pendapatan IMAX sebesar 2,1 juta dolar AS (Rp30 miliar) yang tersedia di 157 layar bioskop AS dan Kanada.
Akhir pekan depan, film India “RRR (Rise Roar Revolt)” akan dirilis di lebih dari 140 layar IMAX di sejumlah pasar, termasuk India sendiri, Amerika Utara, Australia, Inggris dan Irlandia, serta Timur Tengah.