Anggota DPRD : Maksimalkan Pelayanan Pendidikan Daerah Terpencil

Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H Ahmad Abdullah meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan di daerah terpencil, pedalaman maupun perbatasan Kaltim.

Pelayanan maksimal tersebut, ungkap Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, berupa peningkatan sarana, prasarana dan infrastruktur yang dapat  menunjang peningkatan mutu pendidikan di daerah terpencil.

"Anak-anak di daerah terpencil di pedalaman juga ingin merasakan  hal yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Contohnya ruang belajar yang layak dan nyaman serta menyerap pelajaran yang diberikan guru mereka," ungkapnya, Kamis (11/4).
 
Hingga saat ini, sambung dia, pada sejumlah daerah terpencil di Kaltim masih banyak berdiri sekolah yang tidak layak untuk proses belajar mengajar, dan tak kunjung mendapat perhatian dari Pemprov Kaltim.

"Seharusnya peningkatan mutu pendidikan itu tidak hanya menyentuh daerah perkotaan. Daerah terpencil juga perlu diperhatikan," imbuhnya.    

Tidak hanya itu, dia juga meminta kepada Disdik untuk lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik. Pasalnya kata dia, guru maupun tenaga pendidik yang mengajar di daerah terpencil melakukan pekerjaan dan pengorbanan yang jauh lebih berat dibanding guru yang mengajar di daerah perkotaan.

"Bayangkan pengobanan mereka yang harus menempuh perjalanan yang jauh untuk sampai ke sekolah tempat mereka mengajar. Kalau gaji mereka disamaratakan dengan guru yang mengajar di kota, tentunya ini tidak adil. Untuk itu saya berharap pemerintah lebih perhatian terhadap hal ini," tegasnya.

Terkait infrastruktur, Wakil Rakyat asal Dapil V Tarakan, Nunukan, Malinau, Bulungan dan Tana Tidung ini juga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan-jalan desa yang dilalui warga untuk menuju sekolah, daerah pertanian dan sarana publik yang ada seperti puskesmas.

"Listrik juga perlu diperhatikan. Sebab di provinsi yang katanya kaya ini, masih banyak juga masyarakat kita yang permukimanannya hingga kini belum dialiri listrik," ujar Ahmad Abdullah. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/met/mir)