Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur, dan Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sejak pekan lalu hingga kini masih tergenang banjir karena luapan air sungai di sekitarnya.
"Air pasang melumpuhkan seluruh aktivitas warga kampung. Ketinggian air bervariasi mulai dari setengah meter, satu meter hingga mencapai dua meter. Genangan air menutupi seluruh akses jalan penghubung kedua kampung tersebut," kata Nurdin, Ketua RT 10 Kampung Tumbit Melayu, Kamis.
Menurut dia, kejadian banjir ini memang merupakan "kalender tahunan" warga di dua kampung tersebut, semenjak puluhan tahun silam.
"Sudah biasa setahun banjir sampai tiga kali, baru subuh kemarin air sudah menurun, tetapi kalau air sungai naik, maka banjir kembali masuk ke kampung warga," katanya.
Meski banjir karena luapan air sungai, kata Nurdin, tetapi warga desa tetap mengharapkan adanya upaya pemerintah dalam pencegahan maupun penanganan banjir, kurang ada perhatian.
"Sejak saya di sini tahun 2001, sejak itulah selalu kebanjiran, tetapi selama itu belum ada upaya pemerintah, kita tidak tahu sampai kapan kita banjir begini," katanya.
Pernah ada usulan warga pada 2010 yakni peninggian jalan, namun belum ada tanda-tanda pelaksanaannya.
"Memang alam tidak bisa dilawan, tetapi kita minta tinggikan sampai satu meter sehingga jika banjir kita bisa tetap keluar," ujar Nurdin.
Selama ini jika ingin berinteraksi dengan warga lainya saat banjir atau berbelanja keperluan rumah, warga menggunakan perahu, sehingga warga mengharapkan keseriusan instansi terkait agar bisa mengambil langkah penanganan banjir musiman itu. (*)
Tumbit Melayu dan Tumbit Dayak Dilanda Banjir
Kamis, 15 November 2012 13:34 WIB