Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pasar Pagi yang merupakan pasar pertama di Kota Samarinda saat ini perlu dilakukan renovasi karena sejumlah bangunannya sering bocor, sehingga jika terjadi hujan maka proses jual beli menjadi terganggu.
"Bangunan baru yang ada di Pasar Pagi merupakan bangunan yang disambungkan dengan bangunan lama, sehingga bangunan yang lama sudah tidak layak, di samping atapnya juga dilakukan tambal sulam sehingga sering bocor jika hujan," ujar Kepala UPTD Pasar Pagi, H Muhammad Jufri, di Samarinda, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, tingkat kekumuhan yang terjadi di pasar tradisional itu juga perlu dilakukan penataan ulang. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terlalu semrawut bagi konsumen yang mengunjunginya.
Sebagai unit teknis yang membawahi Pasar Pagi, Jufri menginginkan gara pasar tersebut terlihat indah, menawan, tak ada kesan semrawut sebagai jantung kota, bahkan dia menginginkan agar pasar tersebut asri seperti moto Samarinda yang Hijau, Bersih, dan Sehat (HBS).
Untuk itu, perlu dilakukan penataan ulang agar pasar tersebut memiliki wahana semacam taman atau terdapat pohon peneduh.
Tujuannya sederhana, yakni selain agar tampak cantik, pengunjung pasar yang ingin santai setelah capek berbelanja juga bisa berteduh dan bersantai di bawah naungan pepohononan.
Selain itu, adanya taman atau pohon peneduh juga bisa membantu mengurangi pemanasan global, pasalnya hijaunya daun mampu menyerap panas dan menetralisir gas berbahaya bagi bumi.
Menurutnya, keinginan menata ulang Pasar Pagi itu karena adanya keinginan Gubernur Kaltim saat mengujungi pasar tersebut menjelang Idul Fitri 2012. Saat itu gubernur mewacanakan agar pasar tersebut ditata ulang agar lebih ramah, menarik, dan tidak kumuh.
Diakuinya, kekumuhan yang terjadi di pasar itu hampir ada di setiap lorong pasar, seperti bangunan lama yang sudah tidak layak, sistem drainase yang perlu penataan sehingga terkadang becek jika ada hujan.
Bahkan lahan parkir bagi pengunjung pasar juga tidak ada, sehingga kendaraan yang ada terpaksa diparkirkan di sisi badan jalan, baik di jalan sekitar depan pasar, maupun di jalan belakang pasar yang merupakan jalan poros dekat Pelabuhan Samarinda.
Dia berharap agar pasar itu memiliki lahan parkir khusus setelah dilakukan penataan ulang, misalnya lahan parkir di lantai empat atau lima, kemudian lantai dua dan tiga yang dekat Sungai Mahakam dijadikan los makanan dan minuman.
"Tidak semua orang yang datang ke pasar itu ingin berbelanja, karena ada juga suami yang mengantarkan istrinya. Ketika mengantar istri itulah, maka suami bisa santai di lantai dua atau tiga sambil menikmati pemandangan Mahakam," ujarnya.
Jadi, katanya lagi, pasar tersebut diharapkan bukan hanya untuk tempat jual beli, namun juga bisa menjadi wahana wisata, antara lain wisata kuliner, wisata belanja, dan wisata keluarga karena bisa saja di lantai tertentu disediakan permainan anak.
Terkait pendanaan, lanjutnya, dia tidak mempermasalahkan dana untuk menata ulang itu, dari APBN boleh, APBD Kaltim boleh, APBD Kota Samarinda boleh, dari investor juga boleh. Bahkan pemerintah dan swasta jika mau patungan juga tidak ada masalah karena yang penting baginya adalah pasar itu tampil cantik.
Pasar Pagi Perlu Renovasi
Selasa, 30 Oktober 2012 16:34 WIB