Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Para nelayan di Pulau Miang Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, takut melaut karena gelombang tinggi.

"Sudah dua hari ini nelayan tak berani menghadapi cuaca buruk dan gelombang tinggi," kata Kepala Desa Pulau Miang, Runding, di Kutai Timur, Selasa.

Menurut dia cuaca tidak baik dan gelombang besar di daerah ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir sehingga berisiko bagi nelayan untuk melaut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur, Zainuddin Aspan, saat dikomfirmasi belum mendapat laporan terkait tingginya gelombang di daerah itu.

"Saya belum mendapat informasi terkait kondisi gelombang dan cuaca buruk yang memaksa nelayan Pulau Miang tak melaut," kata Zainuddin Aspan.

Namu demikian, ia menghimbau nelayan di Kutai Timur, terutama nelayan di Pulau Miang tetap waspada dengan cuaca buruk dan gelombang tinggi.

"Berhenti melaut merupakan pilihan terbaik bagi nelayan, dari pada memaksa mencari melaut ikan yang beresiko tinggi," katanya.

Sementara itu, data Badan Meotorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)menyebutkan, gelombang laut di sejumlah wilayah Indonesia selama dua hari berpeluang mencapai ketinggian dua hingga tiga meter.

Gelombang dengan ketinggian 2-3 meter berpeluang terjadi pada 8 dan 9 September 2014 di perairan utara Aceh, perairan selatan Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB.

Selain itu, perairan Kepulauan Sawu - Rote, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perarian selatan Kalimantan Tengah, perairan Kalimantan Selatan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa bagian utara, perairan Kepulauan Wakatobi dan perairan lainnya.

Adanya awan gelap (cumulonimbus) dapat menimbulkan angin kencang dan memicu gelombang tinggi disertai hujan lebat dan petir di laut Sulawesi, Selat Malaka, perairan utara dan barat Aceh, perairan barat Bengkulu, Laut Halmahera serta Perairan utara Jayapura. (*)

Pewarta: Adi sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014