Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) membagikan seragam wajib dan penunjang secara gratis kepada peserta didik tahun ajaran baru 2024.
“Tahun ini, Insya Allah akan kami bantu semuanya, baik seragam wajib maupun penunjang. Tapi mohon bersabar karena ini kami masukkan dianggaran APBD Perubahan,” kata Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, di Sangatta, Selasa.
Ia menjelaskan pengadaan seragam sekolah gratis di Kutim, tidak dapat diberikan pada awal penerimaan siswa baru. Pihaknya akan membagikan setelah anggaran perubahan keluar.
Menurutnya kebijakan pengadaan seragam sekolah gratis tersebut sebagai langkah Disdikbud Kutim untuk menghilangkan praktek jual-beli seragam di instansi pendidikan.
Mulyono menegaskan, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 pasal 181 dan 198, yang melarang institusi pendidikan, tenaga pendidik, dewan pendidikan, maupun komite sekolah untuk melakukan penjualan seragam sekolah.
“Kami mengimbau kepada seluruh sekolah di Kutim, baik jenjang SD maupun SMP agar tidak memberikan beban dengan pembelian seragam sekolah sebagai syarat pendaftaran ulang,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, sebelumnya, Disdikbud Kutim telah membuat program bantuan buku wajib secara gratis.
“Kalau tahun kemarin buku wajib yang kami berikan, tapi tahun ini, kami siapkan juga buku wajib dan buku penunjang-nya, seperti muatan lokal,” katanya.
Lebih lanjut, Mulyono menjelaskan pada tahun ini ada peningkatan anggaran beasiswa bagi siswa SD dan SMP di Kutim. Jumlah anggarannya meningkat empat kali lipat dari tahun sebelumnya, dari Rp5,5 miliar menjadi Rp21,75 miliar. Dengan estimasi penerima sebanyak 12.400 siswa, pada tahun sebelumnya hanya 4.000 siswa.
“Adapun besaran beasiswa mengalami kenaikan. Untuk SD dari Rp750 ribu menjadi Rp1 juta dan untuk SMP, dari Rp1 juta menjadi Rp1,5 juta,” ucapnya.
Ia berharap dengan berbagai program yang direncanakan diharapkan dapat meringankan beban para orang tua siswa, serta memastikan setiap anak di Kutim mendapatkan akses pendidikan tanpa hambatan finansial.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024