Samarinda (ANTARA Kaltim)- Pemprov Kaltim dipercaya pemerintah pusat menjadi tuan rumah tiga kegiatan nasional sekaligus, yakni gelar Teknologi Tepat Guna (TTG), Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), dan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK.
“Tiga kegiatan nasional yang dipercayakan kepada Kaltim sebagai tuan rumah itu, rencananya akan digelar pada Oktober 2014,†ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kalimantan Timur (Kaltim) Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Rabu.
Dalam gelaran tersebut, diprediksi paling tidak terdapat 8.000 tamu dan undangan dari 34 provinsi di Indonesia yang akan hadir ke Kaltim, pasalnya saat gelar TTG di Padang, Sumatera Barat pada 2013, terdapat sekitar 4.000 tamu dan undangan yang datang.
Menurutnya, saat Padang menjadi tuan rumah, hanya ada satu kegaitan yakni gelar TTG, sedangkan di Kaltim akan ada tiga kegiatan dengan jumlah tamu yang datang hanya sekitar 8.000 orang.
Perhitungan itu didasarkan atas satu orang bisa mewakili dua atau tiga kegiatan sekaligus. Misalnya gubernur maupun bupati dan wali kota beserta istri, mereka akan datang untuk mewakili tiga kegiatan sekaligus.
Sedangkan kepala dinas atau badan yang terkait dengan kegiatan itu, mereka akan bisa mewakili dua kegiatan sekaligus, seperti peringatan BBGRM dan HKG PKK, termasuk sejumlah staf yang mengurus pameran yang biasanya digelar bersamaan, tetapi untuk tamu yang terkait langsung dengan masin-masing kegiatan tentu tidak bisa merangkap.
Atas banyaknya tamu yang akan masuk ke Kaltim tersebut, maka dia akan mempersiapkan segela sesuatunya agar tamu yang datang merasa nyaman, misalnya hal-hal yang berkaitan dengan penginapan, kendaraan jemputan, hingga tempat wisata yang mungkin akan dikunjungi tamu.
Untuk penginapan, lanjut Jauhar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Perhimpungan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Kaltim.
Kemungkinan kegiatan itu akan dipusatkan di Stadion Madya, Sempaja, Samarinda, pasalnya di lokasi itu memiliki kompleks terpadu, misalnya terdapat Hotel Atlet yang cukup besar, terdapat sejumlah lokasi kegiatan baik dalam ruangan maupun luar ruangan yang cukup luas sehingga bisa digunakan bermacam-macam kegiatan.
Sedangkan maksud kerjasama dengan PHRI, lanjut Jauhar, pihaknya akan menginventarisasi jumlah hotel plus kamar-kamar yang bisa digunakan.
Apabila kamar dan hotel yang ada cukup untuk menampung tamu, maka hal itu tidak ada masalah, tetapi jika tidak cukup, maka pihaknya segera mencarikan solusi, seperti menjadikan rumah warga atau gedung-gedung yang belum dimanfaatkan untuk dijadikan homestay.
Sebenarnya jumlah kamar hotel di Samarinda cukup saja untuk menampung ribuan tamu tersebut jika saat itu tidak ada tamu lain, tetapi jika banyak tamu lain yang waktunya bersamaan dengan tiga kegiatan nasional itu, maka hal itulah yang perlu diantisipasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
“Tiga kegiatan nasional yang dipercayakan kepada Kaltim sebagai tuan rumah itu, rencananya akan digelar pada Oktober 2014,†ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kalimantan Timur (Kaltim) Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Rabu.
Dalam gelaran tersebut, diprediksi paling tidak terdapat 8.000 tamu dan undangan dari 34 provinsi di Indonesia yang akan hadir ke Kaltim, pasalnya saat gelar TTG di Padang, Sumatera Barat pada 2013, terdapat sekitar 4.000 tamu dan undangan yang datang.
Menurutnya, saat Padang menjadi tuan rumah, hanya ada satu kegaitan yakni gelar TTG, sedangkan di Kaltim akan ada tiga kegiatan dengan jumlah tamu yang datang hanya sekitar 8.000 orang.
Perhitungan itu didasarkan atas satu orang bisa mewakili dua atau tiga kegiatan sekaligus. Misalnya gubernur maupun bupati dan wali kota beserta istri, mereka akan datang untuk mewakili tiga kegiatan sekaligus.
Sedangkan kepala dinas atau badan yang terkait dengan kegiatan itu, mereka akan bisa mewakili dua kegiatan sekaligus, seperti peringatan BBGRM dan HKG PKK, termasuk sejumlah staf yang mengurus pameran yang biasanya digelar bersamaan, tetapi untuk tamu yang terkait langsung dengan masin-masing kegiatan tentu tidak bisa merangkap.
Atas banyaknya tamu yang akan masuk ke Kaltim tersebut, maka dia akan mempersiapkan segela sesuatunya agar tamu yang datang merasa nyaman, misalnya hal-hal yang berkaitan dengan penginapan, kendaraan jemputan, hingga tempat wisata yang mungkin akan dikunjungi tamu.
Untuk penginapan, lanjut Jauhar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Perhimpungan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Kaltim.
Kemungkinan kegiatan itu akan dipusatkan di Stadion Madya, Sempaja, Samarinda, pasalnya di lokasi itu memiliki kompleks terpadu, misalnya terdapat Hotel Atlet yang cukup besar, terdapat sejumlah lokasi kegiatan baik dalam ruangan maupun luar ruangan yang cukup luas sehingga bisa digunakan bermacam-macam kegiatan.
Sedangkan maksud kerjasama dengan PHRI, lanjut Jauhar, pihaknya akan menginventarisasi jumlah hotel plus kamar-kamar yang bisa digunakan.
Apabila kamar dan hotel yang ada cukup untuk menampung tamu, maka hal itu tidak ada masalah, tetapi jika tidak cukup, maka pihaknya segera mencarikan solusi, seperti menjadikan rumah warga atau gedung-gedung yang belum dimanfaatkan untuk dijadikan homestay.
Sebenarnya jumlah kamar hotel di Samarinda cukup saja untuk menampung ribuan tamu tersebut jika saat itu tidak ada tamu lain, tetapi jika banyak tamu lain yang waktunya bersamaan dengan tiga kegiatan nasional itu, maka hal itulah yang perlu diantisipasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013