Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mendukung penerapan kurikulum Merdeka dalam mengatasi krisis belajar atau pembelajaran di sekolah akibat pandemi COVID-19.

"Kami dukung kurikulum Merdeka diterapkan untuk kejar kekurangan waktu belajar peserta didik," ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Wakidi di Penajam, Senin.

"Mewabahnya virus corona berdampak pada kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi, serta hilangnya pembelajaran (learning loss)," tambahnya.

Kurikulum Merdeka adalah merdeka belajar lanjut dia, konsep tersebut dibuat agar peserta didik dapat mendalami minat dan bakat masing-masing.

Kurikulum Merdeka meringankan beban guru dengan disederhanakan RPP (rancangan pelaksanaan pembelajaran), serta dapat menciptakan pembelajaran lebih nyaman, bebas dan berekspresi.

Selain itu dapat meningkatkan kompetensi dan kemerdekaan guru menurut dia, tidak menuntut peserta didik menjadi sama, mendukung inovasi guru untuk mengajar dan penghapusan UN (ujian negara).

Dengan menerapkan konsep tersebut para guru dapat lebih santai untuk mengajar peserta didik, merdeka belajar juga merupakan pendidikan yang berpatokan pada bakat dan minat peserta didik.

Di Kabupaten Penajam Paser Utara kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan konsep Merdeka belajar pada sekolah pelaksana PSP (program sekolah penggerak) telah dilaksanakan.

Sampai sekarang Kabupaten Penajam Paser Utara telah memiliki 63 guru penggerak dan 12 sekolah penggerak.

"Di Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk tinggi untuk guru penggerak dan gunakan kurikulum Merdeka belajar," jelasnya.

Jadi Kabupaten Penajam Paser Utara siap menerapkan kurikulum Merdeka kata Wakidi, karena telah memiliki guru penggerak yang cukup banyak.(Adv)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022