Rencana pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) di Provinsi Kaltim yang sudah diperjuangkan sejak tahun 2012, mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
 

Hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Kaltim, Jauhar Efendi, ketika dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (21/10/2021) yang melakukan pertemuan dengan Rektor Institut Seni Indonesia Yogjakarta.

“Pemprov Kaltim melakukan perpanjangan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan ISI Yogjakarta dan membahas tentang masa depan rintisan ISBI Kaltim,” kata Jauhar.

Jauhar mengemukakan berdasarkan penjelasan Rektor ISI Yogjakarta Prof. Dr. M. Agus Burhan, peneguhan komitmen ISI dan proses pendirian ISBI Kaltim telah diperjuangkan dan dipersiapkan sejak tahun 2012.

“Naskah akademik, amdal telah dipersiapkan, hanya saja sampai sekarang belum ada persetujuan,” katanya.

Kemudian berdasarkan pernyataan Direktur Kelembagaan Kementerian Dikbud, walaupun ada moratorium pendirian PTN, rencana pendirian ISBI Kaltim kemungkinan bisa direalisasikan.

Oleh karena itu diperlukan Task Force (ISI dan Pemprov) guna menyiapkan langkah-langkah strategis, karena dokumen Naskah Akademik dan lain-lain sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi terkini, termasuk dukungan penganggaran.

“Ada beberapa hambatan dan keluhan yang disampaikan oleh Rektor  dan jajaran ISI untuk diperbaiki di masa yangg akan datang,” ucap Jauhar.

Jauhar menambahkan surat Gubernur ke Mendikbud untuk memohon pendirian ISBI Kaltim juga sudah siap dan sudah ditandatangani.

“Saya juga sudah kontak dengan pejabat Pemkab Kukar dan Anggota DPR RI, Bu Hetifah untuk melakukan langkah-langkah kedepan, karena waktunya sudah sangat mepet,” kata Jauhar.
 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021