Samarinda (ANTARA Kaltim) - Puluhan wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, mendesak pihak kepolisian setempat segera menangkap pelaku pemukulan terhadap Asri Sattar, kontributor ANTV.
"Kami menilai, pihak kepolisian tidak terlalu sulit menangkap pelaku pemukulan itu sebab teman-teman yang ada di lokasi saat itu punya rekaman dan foto saat rekan kami dipukuli. Bahkan, saat itu kami juga melihat beberapa anggota kepolisian mengenal pelaku sehingga kami memberi waktu 3x24 jam atau tiga hari kepada aparat kepolisian untuk menangkap pelakunya," kata Koordinator Wartawan Samarinda, Fajri Alfaroby, saat berlangsung pertemuan dengan sejumlah perwira di Polresta Samarinda, Selasa.
Pada pertemuan yang diikuti puluhan wartawan baik cetak maupun elektronik lokal dan nasional yang dipimpin Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Samarinda, Komisaris Alim, Kasat Bimmas, Kasat Lantas, Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam serta Kanit P3D, sempat dipertontonkan rekaman pemukulan terhadap mahasiswa termasuk Asri Sattar, kontributor ANTV oleh sekelompok orang yang diduga preman.
"Rekaman ini sudah menjadi alat bukti yang dapat dijadikan petunjuk menangkap pelaku sebab wajah ketiga orang yang memukul Asri Sattar terlihat sangat jelas. Jadi, kami menilai tidak ada alasan bagi pihak kepolisian kesulitan mengungkap kasus ini," kata Fajri Alfaroby.
Bahkan, kehadiran H. Manja, tokoh masyarakat Samarinda Seberang di lokasi kejadian kata Saud, salah seorang wartawan media online di Samarinda dapat menjadi petunjuk kuat dalam menangkap pelaku pemukulan terhadap wartawan itu.
"Kami melihat H Manja berada di lokasi itu dan beberapa teman-teman wartawan lainnya mensinyalir yang melakukan pemukulan itu adalah anak buahnya. Jadi jika polisi serius, malam ini juga bisa langsung menangkap para pelaku," kata Saud.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda, Komisaris Agus Siswanto berjanji akan segera mengusut kasus pemukulan wartawan tersebut.
"Kami berterima kasih kepada rekan-rekan wartawan sebab melalui rekaman ini kami bisa mengambil langkah-langkah untuk melakukan penyidikan terkait kasus pemukulan wartawan tersebut. Sebenanya sejak kemarin sore (Senin) kami telah melakukan penyelidikan terkait kasus itu namun hari ini setelah ada laporan resmi dari Asri Sattar, kami akan kembangkan ke proses penyidikan," kata Agus Siswanto.
Polisi, kata Agus Siswanto, akan melakukan penyidikan secara transparan terhadap kasus pemukulan wartawan itu.
"Jika unsurnya sudah terpenuhi kami akan segera menangkap pelaku," kata Agus Siswanto.
Kasus pemukulan terhadap wartawan tersebut terjadi saat berlangsung demo mahasiswa memperingati satu tahun meninggalnya Rahmadan alias Madan yang diduga tewas akibat dianiaya polisi pada September 2011.
Saat polisi berhasil memukul mundur pengunjuk rasa dan menangkap beberapa orang mahasiswa, Asri Sattar, kontributor ANTV Samarinda memprotes penangkapan dan pemukulan oknum satpam sebuah mal.
Namun, protes tersebut justru berbuntut pemukulan oleh sekelompok preman yang berlangsung di hadapan polisi.
Ironisnya, pemukulan yang dilakukan sejumlah orang yang juga ikut menganiaya mahasiswa yang diamankan polisi tersebut dipicu provokasi oknum polisi berpakaian preman yang menyebut wartawan hanya mencari sensasi. (*)
Wartawan Desak Polisi Segera Menangkap Pelaku Pemukulan
Rabu, 24 Oktober 2012 0:37 WIB