Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Beberapa hari menjelang bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah, transaksi di BRI Cabang Kabuaten Nunukan Kalimantan Timur sepi-sepi saja.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya setiap menjelang bulan suci Ramadhan transaksi mengalami trend yang naik, tetapi tahun ini kelihatannya tidak menglami peningkatan yang berarti, kata Supervisor Kas BRI Cabang Kabupaten Nunukan, Dwi Rinanti, di Nunukan, Rabu.
Kemungkinan disebabkan tidak lancarnya pemulangan atau pemberangkatan TKI menuju dan dari Sabah Malaysia. Apabila TKI lancar, perputaran ekonomi di Kabupaten Nunukan cukup bergerak.
"Ini mungkin faktor tidak lancarnya TKI, sehingga warung-warung atau toko-toko juga ikut sepi," katanya.
Bukan hanya warung atau toko yang tampak sepi, Dwi juga melihat suasana perputaran uang di pasar-pasar pun yang merupakan pusat perbelanjaan juga tampak sepi.
Nasabah di BRI Cabang Nunukan kebanyakan pedagang kecil dan pengusaha penukaran uang dari mata uang Malaysia (Ringgit) ke mata uang Indonesia (Rupiah) ataupun sebaliknya.
Kondisi transaksi seperti ini juga terjadi pada beberapa unit BRI Cabang Kabupaten Nunukan seperti Unit Inhutani, unit Pasar Lama dan unit Polres Nunukan serta unit BRI di Pulau Sebatik wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Sebenarnya, transaksi pengambilan juga terjadi pada waktu-waktu tahun ajaran baru. Namun perkiraan tersebut meleset yang kemungkinan dipengaruhi oleh kurangnya perputaran keuangan di tengah-tengah masyarakat.
Dwi beranggapan, bukan hanya transaksi di BRI saja yang tampak sepi, tetapi kemungkinan di bank-bank lain pun mengalami hal yang sama.
Hal yang sama dialami Pegadaian Cabang Nunukan. Menurut Pgs (Pemegang Sementara) Kepala Cabang Pegadaian Nunukan, Hero Kalianto, di Nunukan, Rabu mengeluhkan sepinya transaksi baik saat tahun ajaran baru 2012-2013 maupun menjelang pelaksanaan ibadah puasa tahun ini.
Padahal, dibandingkan dengan kantor pegadaian daerah lainnya, pada waktu-waktu seperti ini transaksi mengalami trend yang meningkat.
"Sampai tanggal 18 Juli ini, tampak adem aja. Tidak seperti yang terjadi di daerah lainnya. Di Nunukn ini tidak ada perubahan yang drastis," ujarnya.
Kondisi seperti ini bukan hanya menjelang puasa atau tahun ajaran baru. Tetapi pada hari-hari lainnya pun demikian, sehingga membingungkan.
Hero mengatakan sejak beberapa bulan berada di Kabupaten Nunukan, transaksi hanya berkisar antara Rp 200 juta saja.
Faktor lain yang dianggap mempengaruhi kurangnya transaksi di Pagadaian Nunukan adalah turunnya nilai emas di pasaran dunia. Sehingga nasabah yang telah memasukkan barangnya tidak berminat menebusnya lagi. (*)
Transaksi di BRI Nunukan dan Pegadaian Sepi
Rabu, 18 Juli 2012 20:56 WIB